Kamis, 30 April 2015

Sekali maho tetap maho? (3)

Setiap gay punya kisahnya sendiri.
Beberapa bahkan tidak pernah menyadari.
Yang mengerikan banyak orang tua khususnya sang ibu yang tidak sadar.
Sudah dalam perut, ia menginginkan anaknya perempuan.
Tidak tahunya keluar cowo.
Sewaktu lahir, sang anak diperlakukan sebagai anak cewe.
Ada lagi ortu yang gila seks.
Anaknya dari kecil mengalami pelecehan seks oleh ortunya sendiri.
Secara tidak sadar, penis sang anak dipegang-pegang dan dipermainkan.
Dikira barang itu alat mainan.

Kalau dari dunia ilmu, dikatakan ada ciri khusus ada gay.
Lalu kalau ada bagian khusus, itu sifatnya menurunkah?
Jadi kalau benar ciri itu ada , gen gay ada, jadi keturunan dari siapa?
Kan kedua ortunya normal?
Apa ada penyimpangan gen sehingga cowo jadi gay?
Jiah... gak jelas.
Mending tanya yang ahli saja.

Yang pasti saat mengetahui dirinya tertarik dengan sejenis,
Pasti awalnya takut.
Kenapa berbeda?
Kenapa tidak bisa mencintai lawan jenis?
Ada gay yang gambar di FB nya mata yang berdarah.
Ia korban lain dari pelecehan saudaranya.
Ia sudah muak hidup sebagai gay.
Apa daya dia tidak bisa mengubah orientasi.
Ia sudah mati-matian berubah.
Ia sudah berdoa.
Tapi tidak juga bisa.
Memang niat yang super kuat dan lingkungan yang mendukung (perlu ada pendukung) ditambah kekuatan dari Tuhan yang baru bisa mengubahnya.
Kalau sampai bisa berubah itulah keajaiban.
Namun berarti bukan tidak bisa berubah.
Berusahalah.
Tidak berusaha, ya tidak bakal bisa.
Kalau tetap tidak bisa juga, ya terimalah.
Hiduplah dengan baik.
Jangan merusak orang-orang baik.

Sekarang ini yang jadi gay tambah banyak.
Bagaimana tidak bertambah, kalau 1 gay bisa menghasilkan minimal 3 orang gay.
Jadi semakin lama semakin banyaklah jumlahnya.
Yang pasti kalau orang diminta pilih, lebih baik jadi gay atau normal,
Jawabannya pasti pilih normal.
Walau banyak yang bilang di mulut ingin gay, tapi hatinya pasti ingin normal.
Wah kalo tulisan ini dibaca para gay, bisa pada ngomel nih.
Tapi jangan marah ya bro, saya tahu kok.... di hati kecilmu pasti ingin normal.
Soalnhya saya tuh maunya begitu juga... wkwkwk

Sekarang sudah banyak orang tua yang hanya bisa menangis,
Saat anaknya jadi gay.
Pupus sudah harapan mereka anaknya punya kehidupan yang normal.
Mereka terus berdoa dan berusaha, namun apa daya?
Anaknya memang sudah tidak bisa berubah.
Tapi itulah kelebihan orang tua.
Tak akan pernah menyerah sebelum mencoba semuanya.
Kalau perlu mereka menukar nyawa mereka demi anaknya.
Tidak ada orang tua yang benar-benar rela, anaknya jadi gay.
Bayangkan saja.
Sekarang dengan program KB, 1 keluarga hanya punya 1-3 anak.
Kalau hanya punya anak tunggal, dan ia jadi gay, artinya pupuslah keturunannya.

Seorang teman saya bingung atas status gay nya.
Ia merasa cintanya hanya untuk pria.
Ia ingin minta pertolongan dari mamanya.
Maka ia pun berkata dengan jujur kepada mamanya.
Mamanya terkejut dan hanya bisa berkata,
“Salah mama apa ya, sampai kamu jadi begini?”
Bukan ma, itu bukan salah mama.
Akhirnya komunikasi terputus.
Mama bingung, teman saya tidak punya solusi.
Beruntunglah dia, walau suka pria, ia hanya menyimpan kesukaannya saja.
Ia tidak ingin melukai hati mamanya.
Jadi ia lebih baik tidak kawin dan tidak punya bf juga.
Lebih baik dia hidup selibat.
Pantang ML dengan siapa pun.
Hatinya ditutup.
Dia tidak ingin jatuh cinta dengan siapapun.
Lebih baik ia menderita, daripada melihat mamanya sedih.

Sekarang ini semakin banyak gay yang membuka diri.
Tapi kebanyakan hanya di FB, BB saja.
Tidak mau membukanya di keluarga.
Kalau sampai ketahuan, itu pun kepergok.
AKhirnya mau tidak mau mengakui.

Suatu saat saya sedang di ruang uap.
Tiba-tiba masuklah seorang pemuda ganteng.
Putih bersih dan proporsional.
Wah idaman gadis-gadis.
Sewaktu asyik ngobrol, saya tanya sudah punya pacar belum.
Setelah diam sejenak, tiba-tiba dia berkata, “Saya gay”
Wah berani amat.
Katanya dia sudah proklamasikan statusnya di kantor dan teman-temannya.
Wuih beraninya.
Tapi begitu ditanya, apakah ia sudah memberitahu keluarganya?
Ia hanya bisa menggeleng kepala.
Itu yang dia tidak bisa katanya.
Memang gay sekarang berani-berani
Sewaktu ketemu kedua kalinya, rupanya ia teringat pernah diskusi.
Terus tidak segan-segan, ia pun membuka handuknya.
Senjatanya terpampang jelas.
Tidak panjang , namun sudah disunat.
Setelah itu , ia minta diisap...
Wuek.... memang saya tukang isap ya....
Saya belum berani tuh isap-isap barang orang.
Dia pun minta berkali-kali....
Saya tetap menolaknya...
Akhirnya dia kapok.
Tapi tidak mau kalah.
Dia pesan, kalau ada yang cari bf, kasih tahu dia...
Saya hanya bisa mengiyakan...

Udahan dulu ah dengan topic ini....
Biar belum tuntas, tapi sedang bosan... wkwk
Biar yang lain yang tambahkan saja...

Saya mau masuk topic yang lain..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar