Kamis, 30 April 2015

Coli....euy

Coli tuh apaan sih? Ini istilah gaul buat yang namanya onani atau masturbasi. Istilah gaulnya juga banyak.
Pada zaman dulu, orang Yahudi bila kakak laki-laki meninggal tidak meninggalkan anak, maka adik laki-lakinya harus menikahi istri sang kakak.
Tujuannya sederhana, agar sang kakak memiliki keturunan sehingga hartanya ada ahli warisnya.
Alkisah sebuah keluarga yang tidak dikaruniakan seorang anak, kepala rumah tangganya meninggal.
Adiknya yang bernama Onan mengambil alih istri sang kakak dan menikahinya.
Namun karena hatinya tidak rela sang kakak punya keturunan, maka setiap kali ML barangnya dicabut.
Jadi Onan mengeluarkan spermanya di luar rahim istri sang kakak yang secara resmi menjadi miliknya.
Karena Tuhan memandang perbuatannya jahat, maka Tuhan membunuhnya.
Sebenarnya cerita di atas adalah kisah Onan yang melakukan coitus interuptus yakni ML terputus dimana penis ditarik saat akan ejakulasi alias waktu mau keluar.
Namun kemudian semua pengeluaran sperma di luar tubuh wanita yang jadi istri dikenal dengan istilah onani.
Tidak peduli apakah sperma dikeluarkan dengan dikocok dengan tangan, digesek-gesekkan atau diisap.

Sebenarnya, sperma yang dihasilkan tubuh pria memang bertujuan untuk menghasilkan keturunan.
Karena Allah berfirman, agar manusia memenuhi bumi melalui keturunannya.
Namun melihat perkembangan zaman dan kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka kehidupan menjadi sulit.
Dulu keluarga bila punya banyak anak, maka dikatakan keluarganya diberkati.
Tapi kalau sekarang punya banyak anak, dibilang diberati bukan lagi diberkati.
Sehingga satu keluarga hanya punya 1 atau 2 anak saja walau ada juga yang 3 atau 4 orang. Bahkan lebih dari itu.
Nah kalau anaknya saja sudah dibatasi, padahal untuk dapat 1 anak hanya diperlukan 1 sel sperma, maka sisa sperma yang ada pun pasti terbuang.
Jadi sekarang ini jumlah produksi sperma yang sangat banyak sebagian besar akan terbuang percuma.
TIdak lagi menghasilkan keturunan.
Mengeluarkan sperma tidak lagi bertujuan untuk menghasilkan keturunan, tapi lebih banyak untuk mendapatkan fun (kesenangan).
Berbagai cara ditemukan untuk membuat variasi dalam melakukan coli. Bahkan dengan tangan pun bisa dilakukan dengan puluhan gaya.
Secara alamiah kita bisa belajar sendiri gaya-gaya tersebut.
Kalau pernah lihat anak kecil menggerak-gerakkan badannya turun naik di ranjang, jangan-jangan dia lagi horny dan melakukan onani dengan menggesekannya ke ranjang atau bantal.

Tubuh pria sudah matang pada usia belasan tahun.
Tandanya gampang, ukuran barang membesar, sudah berbulu, dan yang tidak kalah penting sudah dihasilkan sperma.
Setelah sperma dihasilkan, maka seorang remaja sudah bisa menghamili seorang gadis.
TIdak heran, banyak remaja yang saking enaknya ML dan tidak sadar spermanya bisa membuahkan sel telur, maka pacarnya pun hamil dan ia pun harus bertanggung jawab.
Terjadilah pernikahan dini.
Secara fisik, pria sudah matang mempunyai anak.
Sayangnya secara mental dan keuangan belum siap.
Akibatnya malapteka.
Punya anak, tapi tidak siap jadi bapak.
Punya anak , tapi tidak mau mengurus anak
Punya anak, masih minta orang tua.
Waktu SMP dulu, ada teman yang sudah menikah gara-gara kelupaan dicabut atau tidak pakai pelindung.

Selain dengan coli, sperma yang sudah matang sebenarnya bila tidak dikeluarkan melalui coli, bisa juga keluar saat mimpi basah. Bahkan bila tidak coli, juga tidak mimpi basah, maka sperma yang matang akan mengalami sublimasi. Saya sih tidak bisa menjelaskannya.

Boleh dibilang semua pria yang beranjak dewasa pernah melakukan coli.
Katanya hanya 0,1% yang tidak pernah coli.
Jadi kalau anda termasuk yang 0,1%, berbahagialah karena sangat langka.
Itu jadi barang berharga.... Jadi mendingan dijaga..
Bukan hanya cowo yang belum menikah, bahkan cowo yang sudah merit tidak terhindar dari coli.
Hal ini karena mereka sudah terbiasa. Jadi susah ditinggalkan.

Seberapa sering cowo coli?
Nah ini berbeda-beda.
Waktu masih baru pertama kali merasakan nikmatnya coli, bisa setiap hari coli.
Tidak jarang banyak yang coli beberapa kali dalam sehari.
Bahkan ada teman yang coli-nya bisa 10 kali dalam sehari!
Saya hanya bisa bilang, busyet.
Ga pegel apa ya?
Belum lagi  apa tidak cape ya?
Kalau saya, sekali coli aja rasanya sudah cape... kadang malah jadi ngantuk... wkwk

Yang unik, ada yang kalo onani pake mesin vakum.
Ada juga yang pakai mesin penggetar.
Belum lagi yang pakai boneka.
Wah aneka macam alat saat ini tersedia.

Yang pasti kalo mau coli, jangan kasar-kasar ya.
Biar bagaimana penis itu kan kumpulan otot-otot tanpa tulang.
Kalau main kasar, maka kulitnya akan terluka.
Namun siapa yang bisa ngatur cara orang coli?
Ada yang coli nya sampai begitu buas sehingga barangnya akhirnya patah.
Sewaktu dironsen baru kelihatan bentuk penisnya sudah terputus di dalam.
Kalau sudah begini, mau nyesel juga kaga bisa.

Berapa lama sebaiknya coli?
Nah yang ini sangat relatif.
Kalau rangsangan sangat tinggi, maka coli cepat banget.
Paling semenit juga sudah langsung game.
Nah dikhawatirkan kalau coli model begini, nantinya mengarah ke ejakulasi dini.

Kalo sudah coli jangan langsung dibilas dengan air dingin.
Ibarat habis olahraga, langsung mandi air dingin.
Makanya urat pada keluar semua.
Jadi barang kita kelihat urat-uratnya. Gak mulus lagi.

Bagi orang yang ga pernah coli, biasanya masih terlalu sensitive kepalanya sehingga cepat keluar.
Yang seru, ada teman saya yang sebelum merit tidak pernah coli.
Barang ia masih terbungkus rapi alias belum disunat.
Ternyata bertumpuklah smegma alias kotoran di kepala penisnya.
Waktu dibuka kulupnya, ia menjerit kesakitan.
Akibatnya batallah malam pertama dengan sang istri.
Maka kepala penisnya pun dipaksa dibuka dan dicuci.
Setelah menjerit kesakitan, akhirnya barulah kulupnya bisa terbuka
Akhirnya ia pun bisa ML dengan istrinya.

Kalau ilmu dari Tiongkok kuno, sebenarnya kalo coli ada jeleknya.
Sperma yang dikeluarkan mengandung zat-zat hidup.
Semakin banyak dikeluarkan, maka katanya kita jadi cepat tua.
Tidak tau deh teori persisnya seperti apa.

Yang penting kalo coli, harus secara sehat ya.
Jangan sampai melukai anggota tubuh sendiri.
Sayangilah barang punya sendiri.

Kalau bukan kita sendiri, siapa yang mau menjaganya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar