Coli tuh apaan sih?
Ini istilah gaul buat yang namanya onani atau masturbasi. Istilah gaulnya juga
banyak.
Pada zaman dulu,
orang Yahudi bila kakak laki-laki meninggal tidak meninggalkan anak, maka adik
laki-lakinya harus menikahi istri sang kakak.
Tujuannya sederhana,
agar sang kakak memiliki keturunan sehingga hartanya ada ahli warisnya.
Alkisah sebuah
keluarga yang tidak dikaruniakan seorang anak, kepala rumah tangganya
meninggal.
Adiknya yang bernama
Onan mengambil alih istri sang kakak dan menikahinya.
Namun karena hatinya
tidak rela sang kakak punya keturunan, maka setiap kali ML barangnya dicabut.
Jadi Onan
mengeluarkan spermanya di luar rahim istri sang kakak yang secara resmi menjadi
miliknya.
Karena Tuhan
memandang perbuatannya jahat, maka Tuhan membunuhnya.
Sebenarnya cerita di
atas adalah kisah Onan yang melakukan coitus interuptus yakni ML terputus
dimana penis ditarik saat akan ejakulasi alias waktu mau keluar.
Namun kemudian semua
pengeluaran sperma di luar tubuh wanita yang jadi istri dikenal dengan istilah
onani.
Tidak peduli apakah
sperma dikeluarkan dengan dikocok dengan tangan, digesek-gesekkan atau diisap.
Sebenarnya, sperma
yang dihasilkan tubuh pria memang bertujuan untuk menghasilkan keturunan.
Karena Allah
berfirman, agar manusia memenuhi bumi melalui keturunannya.
Namun melihat
perkembangan zaman dan kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka kehidupan menjadi
sulit.
Dulu keluarga bila
punya banyak anak, maka dikatakan keluarganya diberkati.
Tapi kalau sekarang
punya banyak anak, dibilang diberati bukan lagi diberkati.
Sehingga satu
keluarga hanya punya 1 atau 2 anak saja walau ada juga yang 3 atau 4 orang.
Bahkan lebih dari itu.
Nah kalau anaknya
saja sudah dibatasi, padahal untuk dapat 1 anak hanya diperlukan 1 sel sperma,
maka sisa sperma yang ada pun pasti terbuang.
Jadi sekarang ini
jumlah produksi sperma yang sangat banyak sebagian besar akan terbuang percuma.
TIdak lagi
menghasilkan keturunan.
Mengeluarkan sperma
tidak lagi bertujuan untuk menghasilkan keturunan, tapi lebih banyak untuk mendapatkan
fun (kesenangan).
Berbagai cara
ditemukan untuk membuat variasi dalam melakukan coli. Bahkan dengan tangan pun
bisa dilakukan dengan puluhan gaya.
Secara alamiah kita
bisa belajar sendiri gaya-gaya tersebut.
Kalau pernah lihat
anak kecil menggerak-gerakkan badannya turun naik di ranjang, jangan-jangan dia
lagi horny dan melakukan onani dengan menggesekannya ke ranjang atau bantal.
Tubuh pria sudah
matang pada usia belasan tahun.
Tandanya gampang,
ukuran barang membesar, sudah berbulu, dan yang tidak kalah penting sudah
dihasilkan sperma.
Setelah sperma
dihasilkan, maka seorang remaja sudah bisa menghamili seorang gadis.
TIdak heran, banyak
remaja yang saking enaknya ML dan tidak sadar spermanya bisa membuahkan sel
telur, maka pacarnya pun hamil dan ia pun harus bertanggung jawab.
Terjadilah
pernikahan dini.
Secara fisik, pria
sudah matang mempunyai anak.
Sayangnya secara
mental dan keuangan belum siap.
Akibatnya malapteka.
Punya anak, tapi
tidak siap jadi bapak.
Punya anak , tapi
tidak mau mengurus anak
Punya anak, masih
minta orang tua.
Waktu SMP dulu, ada
teman yang sudah menikah gara-gara kelupaan dicabut atau tidak pakai pelindung.
Selain dengan coli,
sperma yang sudah matang sebenarnya bila tidak dikeluarkan melalui coli, bisa
juga keluar saat mimpi basah. Bahkan bila tidak coli, juga tidak mimpi basah,
maka sperma yang matang akan mengalami sublimasi. Saya sih tidak bisa
menjelaskannya.
Boleh dibilang semua
pria yang beranjak dewasa pernah melakukan coli.
Katanya hanya 0,1%
yang tidak pernah coli.
Jadi kalau anda
termasuk yang 0,1%, berbahagialah karena sangat langka.
Itu jadi barang
berharga.... Jadi mendingan dijaga..
Bukan hanya cowo
yang belum menikah, bahkan cowo yang sudah merit tidak terhindar dari coli.
Hal ini karena
mereka sudah terbiasa. Jadi susah ditinggalkan.
Seberapa sering cowo
coli?
Nah ini
berbeda-beda.
Waktu masih baru
pertama kali merasakan nikmatnya coli, bisa setiap hari coli.
Tidak jarang banyak
yang coli beberapa kali dalam sehari.
Bahkan ada teman
yang coli-nya bisa 10 kali dalam sehari!
Saya hanya bisa
bilang, busyet.
Ga pegel apa ya?
Belum lagi apa tidak cape ya?
Kalau saya, sekali
coli aja rasanya sudah cape... kadang malah jadi ngantuk... wkwk
Yang unik, ada yang
kalo onani pake mesin vakum.
Ada juga yang pakai
mesin penggetar.
Belum lagi yang
pakai boneka.
Wah aneka macam alat
saat ini tersedia.
Yang pasti kalo mau
coli, jangan kasar-kasar ya.
Biar bagaimana penis
itu kan kumpulan otot-otot tanpa tulang.
Kalau main kasar,
maka kulitnya akan terluka.
Namun siapa yang
bisa ngatur cara orang coli?
Ada yang coli nya
sampai begitu buas sehingga barangnya akhirnya patah.
Sewaktu dironsen
baru kelihatan bentuk penisnya sudah terputus di dalam.
Kalau sudah begini,
mau nyesel juga kaga bisa.
Berapa lama
sebaiknya coli?
Nah yang ini sangat
relatif.
Kalau rangsangan
sangat tinggi, maka coli cepat banget.
Paling semenit juga
sudah langsung game.
Nah dikhawatirkan
kalau coli model begini, nantinya mengarah ke ejakulasi dini.
Kalo sudah coli
jangan langsung dibilas dengan air dingin.
Ibarat habis
olahraga, langsung mandi air dingin.
Makanya urat pada
keluar semua.
Jadi barang kita
kelihat urat-uratnya. Gak mulus lagi.
Bagi orang yang ga
pernah coli, biasanya masih terlalu sensitive kepalanya sehingga cepat keluar.
Yang seru, ada teman
saya yang sebelum merit tidak pernah coli.
Barang ia masih
terbungkus rapi alias belum disunat.
Ternyata
bertumpuklah smegma alias kotoran di kepala penisnya.
Waktu dibuka
kulupnya, ia menjerit kesakitan.
Akibatnya batallah
malam pertama dengan sang istri.
Maka kepala penisnya
pun dipaksa dibuka dan dicuci.
Setelah menjerit
kesakitan, akhirnya barulah kulupnya bisa terbuka
Akhirnya ia pun bisa
ML dengan istrinya.
Kalau ilmu dari
Tiongkok kuno, sebenarnya kalo coli ada jeleknya.
Sperma yang
dikeluarkan mengandung zat-zat hidup.
Semakin banyak
dikeluarkan, maka katanya kita jadi cepat tua.
Tidak tau deh teori
persisnya seperti apa.
Yang penting kalo
coli, harus secara sehat ya.
Jangan sampai
melukai anggota tubuh sendiri.
Sayangilah barang punya
sendiri.
Kalau bukan kita
sendiri, siapa yang mau menjaganya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar