Biasanya cewe
kalo punya masalah dengan cowonya, pasti curhat.
Kalo dia curhat
ke teman cewenya , dan teman cewenya digunakan sebagai perantara
Maksudnya jadi
jembatan untuk memulihkan hubungan dengan sang cowo,
Konsekuensinya
teman cewenya itu bisa jadi dekat dengan cowonya.
Lama kelamaan
cowonya direbut oleh teman cewenya itu.
Sudah banyak
kejadian seperti itu.
Tapi kalo sang
cewe ceritanya ke cowo lain tentang masalah cowo pacarnya,
Bisa jadi
lama-lama si cewe malah tertarik ke cowo itu.
Akibatnya
putuslah hubungan dengan sang cowo pacarnya semula.
Jadi kiri kanan
serba salah.
Tentu hal ini
tidak masalah kalo teman cowo dan cewenya tulus hati membantu
Dan tidak ambil
keuntungan dari situasi yang dialami teman yang akan dibantunya.
Hal yang sama
juga terjadi dengan sang cowo.
Kalau dia curhat
ke teman cewe yang lain, alamat lama-lama bisa jadian sehingga putus dengan pacar
semula.
Kalau pakai
teman cowo, maka sang teman cowo bisa merebut cewe pacarnya.
Nah mumet kan
kondisi seperti ini?
Buat cewe
katanya teman yang paling asyik untuk curhat adalah gay.
Tidak tahu benar
tidaknya.
Karena
menurutnya gay tidak mungkin merebut pacar cowonya.
Tapi kalau
sekarang perlu diwaspadi juga ya.
Soalnya dulu gay
tidak buas-buas.
Sekarang gay kan
makin liar.
Jangan-jangan
pacar cowonya disamber si gay.
Kalo dulu, cowo
straight rasanya sulit beralih jadi gay.
Kalo sekarang
sih .... ga tau deh.
Soalnya sekarang
cowo yang benar-benar straight susah
Lebih susah cari
cowo sejati.
Bayangin saja...
seorang teman cewe dari Taiwan kuliah di Amrik.
Setelah selesai
S2 dia kembali ke Taiwan.
Lalu beberapa
tahun kemudian, dia kirim undangan pernikahannya.
Dengan cowo
Taiwan tentunya.
Sayang saya
tidak bisa datang.
Tapi saya senang
hidupnya akan bahagia
Kemudian
beberapa tahun lewat.
Ia kirim email.
Katanya dia mau
cerai dengan suaminya.
Aduh kenapa sih?
Walaupun dia
cinta suaminya, tetapi suaminya tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai
lelaki.
Rupanya sewaktu
suaminya kecil, dia pernah diperkosa oleh cowo.
Dia jadi trauma.
Walau dia masih
menginginkan cewe, tapi ia tidak bisa dengan optimal ML dengan istrinya.
Dia jadinya malu
dengan istrinya.
Dia tidak bisa
melupakan trauma masa kecilnya.
Kasihan ya
suaminya.
Dia jadi korban
dari kebuasan cowo gay.
Setelah itu
teman saya itu benar-benar cerai.
Sebenarnya yang
ajukan cerai adalah suaminya.
Karena suaminya
malu.
Beruntung teman
saya itu kemudian ketemu dengan cowo sejati.
Akhirnya mereka
menikah dan punya anak.
Semoga ia terus
berbahagia.
Para korban gay,
mungkin bisa menikah.
Tapi seperti
juga umumnya manusia yang mengalami trauma.
Peristiwa
perkosaan terhadap dirinya tak akan mudah dilupakan.
Kalau mengalami
pelecehan dan perkosaan , biar pun cowo umumnya pendiam,
Segeralah cari
orang-orang yang bisa member pertolongan.
Bukan saja
secara fisik terluka akibat perkosaan,
Tetapi yang
lebih penting pemulihan dari luka-luka batinnya.
Tanpa pemulihan
tuntas, maka sang korban bakal menjadi pemangsa juga.
Ibarat korban
vampire, maka setelah dihisap darahnya, maka sang korban juga menjadi pemangsa.
Sudah banyak
kesaksian, korban perkosaan kemudian melakukan hal yang serupa.
Kalau ia
dikasari, maka ia pun akan mengasari korbannya.
Jadi janganlah
segan, biar cowo seharusnya dianggap mahluk perkasa,
Tetapi kalau
perlu, jangan segan-segan hubungi pihak yang berkompeten.
Jangan biarkan
luka itu terpendam, karena suatu kali ia akan keluar.
Dalam bentuk
yang sangat buruk.
Mengalami
perkosaan itu bukan kasus yang mudah.
Jadi
pertama-tama, korban perkosaan harus bisa menerima kondisi buruk yang dialami
Setelah itu, ia
perlu penyembuhan akan luka-lukanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar