Kamis, 30 April 2015

Diskusi dengan gay : Kenalan… Oh… Kenalan… (11)

“Jadi hari ini mau tanya apa?” sergap U begitu bertemu lagi suatu kali.
“Hmmm apa ya? Eh… kalo menurut Koko, gay itu orangnya egois tidak?” tanya saya.
“Jiah…. Kamu mau dikeroyokin gay satu RT kali ya? Masa gay dikaitkan dengan egois!” jawabnya.
“Lah memang Koko tidak pernah lihat kenyataannya kalau gay itu banyak yang maunya cari kepuasan diri sendiri?” tanya saya.
“Maksudmu bagaimana?” U balik bertanya.
“Kemarin saya lihat ada seorang gay yang egois banget. Masih muda dan ganteng. Dia terus melirik gay di sampingnya yang juga tidak kalah muda dan ganteng. Rasanya dia nafsu banget melihatnya.” Kata saya.
“Terus?” responsnya tidak sabar.
“Iya…. Terus disambut oleh pemuda yang diincarnya. Akhirnya keduanya masuk ke ruang bilas dan setelah diisap oleh pemuda tersebut sampai keluar, akhirnya si gay yang pertama keluar setelah dipuaskan. Tinggallah pemuda kedua yang masih mencari orang yang bisa memuaskannya.” Lanjut saya.
“Memang kamu tahu dari mana, gay yang pertama itu diisap sampai keluar?” U menyelidiki.
“Soalnya… saya kan di kamar bilas sebelahnya dan setelah itu yang pertama keluar adalah pemuda yang kedua. Yang pertama lalu bilas badan dan pulang, sedangkan yang kedua pasti belum keluar karena dia masih ‘beredar’ begitu..” jawab saya.
“Masuk akal juga.” Katanya.
“Lah pemuda kedua itu kan seterusnya mengincar saya….he..he..” ledek saya.
“Ha? Jadi, kamu diisap dia?” tanyanya nafsu.
“Gak lah… Saya sih tidak berani.  Dia sudah melihat saya terus” Jawab saya.
“Dasar kamu parah…!” katanya.
“Padahal waktu itu banyak yang ganteng-ganteng lho Ko.” Tambah saya.
“Biar ada banyak, tapi kalau tidak ada satu yang nyantol ya buat apa. Memang gay seperti pemuda pertama itu memang ada. Apalagi dia ganteng kan?” U melakukan konfirmasi.
“Iya Ko.”
“Nah, orang ganteng seperti dia pasti belagu. Mentang-mentang masih muda-ganteng, dia maunya hanya memuaskan nafsunya saja. Setelah puas dia tinggalkan. Buat Dia, lebih baik hura-hura selagi muda. Nanti kalo sudah tua rasain d…” komentarnya sewot.
“Lah jadi bener dong Ko pendapat bahwa gay itu egois?” uber saya.
“Enak saja. Memang orang seperti dia banyak. Tapi banyak juga yang tidak begitu. Saya sih sudah lihat berkali-kali. Setelah dia puasin pasangan sampai keluar, dia tidak nuntut dipuasin juga oleh partnernya. Jadi dia memang tidak mencari buat diri dia sendiri, tapi lebih suka memberi kepuasan buat pasangannya.” Jawabnya.
“Memang Koko pernah dapat dipuasin begitu?” samber saya.
“He…he… mau tau aja. Tapi memang pernah sih. Ada pemuda yang sewaktu bersentuhan, langsung tegangan tinggi. Orangnya sih kurus. Dia langsung sikat punya saya. Handuk saya dibuka dan yang mengejutkan , dia berani langsung meng-oral saya. Waktu itu, baru pertama kali saya di-oral. Rasanya enak banget. Sampai saya muncrat tanpa permisi.” Lanjutnya.
“Apaan tuh maksudnya?” tanya saya.
“Karena enak banget, saya sampai keluar. Tapi saya lupa bilang ke dia sehingga akhirnya keluar di mulut dia. Wah saya tidak enak hati lah.” Katanya.
“Nah , habis itu ketagihan dong?” tanya saya lagi.
“He…he… iya sih… Tapi  sebenarnya saya tidak mau begitu. Biar bagaimana enak, saya takut keterusan.” Jawabnya.
“Ah yang benar tuh?” komentar saya sangsi.
“ Grrrr… Lah kamu sendiri bagaimana?” U mengalihkan perhatian.
“Maksudnya?” tanya saya.
“Menurut kamu cowo gay itu egois tidak?”
“Oh ….. Saya sih setuju dengan Koko. Walau dunia gay kebanyakan nafsu aja dipentingin, saya rasa ada segilintir gay yang baik hati dan jadi korban. Kasihan juga ya.” Jawab saya.
“Benar. Egois itu bukan karena orientasi seksual. Mau cowo, cewe, gay atau straight. Ada yang egonya tinggi ada juga yang baik hati. Semoga yang baik tidak menjadi korban yang ego ya.” Harapnya.
“Akur Ko… tumben ya kita akur..” kata saya.

So teman-teman, hati-hati dalam memilih orang-orang yang menjadi teman. Di sekeliling kita banyak yang hanya perlu kita karena ingin memuaskan nafsunya semata. Setelah itu kita ditinggalin. Model begini , gampang dikenalin. Ego nya kelihatan. Sayangnya, banyak cogan (cowok ganteng) yang banyak ego. Tapi bisa dimaklumi juga, yang ganteng lebih sedikit dibanding yang tidak ganteng. Jangan sakit hati ya kalau ternyata memang hanya jadi pelampiasan saja. Itu sudah hukum rimba di dunia gay. Banyak yang ingin mencari bf yang setia, jujur dan baik. Carinya lewat internet lagi. Wah jangan harap lah. Hati-hati juga kalau nanti ditipu dan diperas. Belum lagi jadi korban diambil barang-barangnya. Jadi lebih baik berhati-hati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar