Kamis, 30 April 2015

Sekali maho tetap maho? (2)


Karena ingin tahu seperti apa ML dengan maho, maka diapun mencobanya.
Seorang teman FB nya mengajaknya untuk ML.
Maka disewanya hotel.
Diadakan perjanjian.
Awalnya, dia diajari berciuman.
Wow luar biasa katanya.
Dia sampai tidak pernah melupakannya.
Terus ingin mengulanginya.
Di samping itu, ia pun sudah diisap.
Pengalaman pertama begitu berkesan, maa ia ingin mengulanginya.
Pertemuan kedua pun diadakan.
Hotel di-book.
Kali ini berbeda.
Teman FB nya mengajaknya untuk mencoba yang lain.
Ia ingin memasuki teman saya.
Karena dikira nikmatnya melebehi pengalaman pertama, maka ia pun bersedia.
Namun kali ini malapetaka.
Saat lubangnya diterobos, ia menjerit.
Ia kesakitan luar biasa.
Kalau ia ditanya, enak atau tidak ML?
Jawabannya pasti hanya satu yaitu tidak enak!
Mau tidak mengulangi?
Kalau ciuman sih mau, tapi kalau ML amit-amit.
Beruntung ia tidak ketagihan.
Setelah setahun, ia sudah tidak lagi ingin ML dengan cowo.
Ia sudah kembali normal.
Ia ingin mencari cewe saja.
Ia sungguh-sungguh beruntung.
Tidak banyak yang dapat bebas, setelah ML pertama.
Malah setelah pengalaman kedua, mereka keterusan.

Nah nasib serupa dialami oleh Jo, sebut saja begitu.
Ia tinggal di Pontianak dan masih kuliah.
Sudah lama ia bertahan tidak mau ML dengan cowo.
Hanya main-main saja di FB dan BB.
Begitu ada yang ajakin ML, maka dengan tega hati akan dihapus dari pertemanan.
Wah hebat juga nih, kata saya dalam hati.
Waktu ditanya pernah ML, dijawab tidak.
Mau ML, katanya juga tidak.
Jadi saya menghargainya dari prinsipnya.
Tidak tahunya beberapa minggu lalu dia kirim pesan.
Tidak tanggung-tanggung pesannya. Minta foto barang saya!
Astaga saya sampai kaget.
Ada apa dengan Jo? Kenapa dia jadi seperti ini?
Rupanya secara perlahan dia mulai bergeser pandangannya.
Yang tadinya tidak toleran, sekarang sudah toleran.
Makanya ia minta foto seperti itu.
Yang lebih parah, ia bilang ia mau coba ML dengan cowo!
Jiah... kenapa si Jo ini?
Makanya jangan bermain api.
Jangan coba-coba hanya mau tahu gay seperti apa!
Jadi dia mulai mencari teman yang bisa dipercaya untuk diajak ML.
Untungnya kita beda kota, kalau tidak....
Dia sudah minta saya jadi bf nya...
Padahal orangnya tinggi, kurus, proporsional dan lumayan ganteng.
Yang parahnya pikirannya sekarang benar-benar berubah.
Api nafsu sudah membakarnya.
Pagi ini, dia tiba-tiba mem-PING BB saya.
Waktu saya baca pesannya... sungguh mengangetkan.
Rupanya pagi ini sebelum kirim pesan, dia sudah mencoba hal yang dulunya tidak mau.
Yang gilanya lagi, dia melakukannya dengan teman FB yang baru dikenal kemarin.
Jadi hanya dalam waktu 1 hari berteman, hilang keperjakaannya!
Rupanya Jo, sudah sangat bernafsu.
Jadi pas dapat teman yang mau memuaskan keingintahuannya, langsung disamber.
Bayangkan saja, Jo diminta datang ke kos teman FB nya.
Ia pun datang.
Ia diajak nonton film bf gay.
Dicoba semuanya dari cium, isap, kocok sampai ditusuk!
Yang parahnya lagi saat ditusuk tidak pakai pelumas!
Bisa dibayangkan deh bagaimana sakitnya.
Ia bilang, kok tidak seperti di film yang kelihatannya enak.
Saya bilang pertama kali, pasti sakitlah.
Mungkin kalau sudah lama, baru terasa enaknya.
Akibatnya lobangnya terluka dan ia kesakitan.
Ia menyesal setengah mati sudah menuruti nafsunya.
Padahal dia hanya ingin coba saja.
Jo, yang masih mahasiswa semester 3, disodomi oleh pemuda usia 28 tahun.
Yang untung sang pemuda.
Jo sama sekali tidak terpuaskan.
Ia sama sekali tidak keluar.
Sekarang tinggal perkembangan, apakah ia bisa melupakan nafsunya atau malah tambah jadi?
Moga-moga dia tidak jadi maniak.

Kisah lain dari seorang teman, sebut saja namanya Heri.
Ia orang Ambon.
Ia dikirim ke Jawa untuk sekolah dengan system asrama.
Orang tuanya ingin agar ia mandiri.
Uang yang dikirimnya pun terbatas.
Agar dia tidak bisa macam-macam dengan uang yang berlebihan.
Untung tak diraih, malang tak dapat ditolak.
Di tempat ibadah, ia berkenalan dengan seorang kakak rohani.
Rupanya sang kakak itu seorang gay juga.
Heri mendapat perhatian khusus dari sang kakak.
Kakak ini menjemput dan mengantar nya pulang.
Suatu kali ia diajak ke tempat sang kakak.
Di situlah ia dikenalkan dengan percintaan sejenis.
Sang kakak menyesal setelah melakukannya.
Namun apa yang terjadi sudah tidak bisa ditarik.
Biar pun sang kakak menangis, nasi telah menjadi bubur.
Biar pun sudah dimaafkan, tidak dapat menghapuskan kenangan.
Akhirnya secara perlahan Heri terlibat semakin dalam.
Ia sudah tidak lagi ML dengan sang kakak.
Ia mengembara ke dunia maya.
Mencari orang-orang yang dapat memuaskannya.
Bahkan ia menikmatinya.
Awalnya saya simpati.
Karena hidupnya kekurangan, saya sempat mengiriminya makanan kecil.
Namun setelah ia meminta ini itu, maka saya pun membatasinya.
Malah sekarang sudah tidak lagi berhubungan dengannya.
Heri sudah menjadi seorang gay remaja.
Ia mengeksplotasi kemudaannya untuk mencari uang yang terbatas dimilikinya.
Suatu kali seorang om meminta menemaninya.
Ia pun di-book selama beberapa hari.
Dengan senang hati ia pun melakukannya.
Itu pengalaman kedua yang dialaminya.
Dalam beberapa hari itu, ia sudah menikmati percintaan lain dengan sang om.
Ia sudah semakin dalam dan sulit keluar.
Ia sudah mengenal uang secara komersial.
Ia meminta uang dari para temannya.
Ia pun tak segan menjajakan tubuhnya.
Semoga ia pun sadar kembali.

Ada lagi kisah lain dari seorang pemuda umur 20an yang tinggal di Tanggerang.
Sebut saja namanya Ryan.
Ia seorang normal pada awalnya.
Ia sudah berpacaran dengan seorang gadis.
Sudah cukup lama ia berpacaran.
Pacaran gaya anak muda.
Sudah masuk kepada kehidupan sex.
Mereka berdua sudah berani berhubungan badan walau belum menikah.
Kejadian sekali diulang lagi.
Begitu seterusnya.
Suatu kali, tanpa alasan yang jelas, pacarnya memutuskan hubungan.
Kemungkinan adanya pihak ketiga.
Ryan merasa limbung.
Ia tidak mengerti mengapa pacarnya memutusnya.
Ia berusaha memperbaiki hubungan.
Namun apa daya, pacarnya sudah tidak mau lagi.
Ia pun harus menerima nasib.
Statusnya kembali ke jomblo.
Ia merasa marah dengan pacarnya.
Ia marah bukan saja dengan pacaranya, tetapi juga yang namanya perempuan.
Baginya perempuan itu penipu.
Perempuan itu hanya menyakiti hatinya saja.
Setelah cukup lama memendam sakit hati, ia pun memutuskan.
Ia ingin beralih ke sesama jenis.
Akhirnya pelan-pelan ia mencari pasangan.
Dia masuk ke FB dan cari orang-orang yang bisa dipercaya.
Sehingga kita pun kenalan.
Hanya saya tidak berani buat ML.
Masih takut... wkwkwk.
Jadi saya kenalin dengan teman saya.
Rupanya dia kurang suka dengan teman saya.
Karena teman saya itu orangnya mau serba cepat.
Katanya di bioskop, barangnya sudah diisapnya.
Akhirnya hanya sampai disitu dengan teman saya.
Lalu dia cari lagi, dan ketemu.
Dia maunya yang sudah dewasa.
Akhirnya dapat juga.
Nah selanjutnya....

Cerita tentang peralihan dari mitra ML cewe ke cowo bukan hanya 1.
Yang pasti ada lagi.
Yang lucu, ada seorang teman dari Surabaya cerita.
Dia ketahuan gay, karena waktu kerja, HP nya dilihat teman kerja nya yang cewe.
Akhirnya ia tidak berani lagi kerja di sana.
Dia akhirnya jadi semacam pria pekerja sex pelayan gay.
Dia tuh anti banget dengan cewe.
Dia juga sebel dengan cowo yang anti gay.
Dia paling senang kalau ada bapak-bapak straight yang akhirnya jadi gay juga.
Suatu kali ia cerita.
Ada bapak-bapak yang sedang minum-minum di cafe.
Tidak tahu cafenya apa.
Di sana rupanya ada gay yang kesengsem dengannya.
Akhirnya mereka berkenalan.
Si bapak sudah punya istri dan anak.
Si gay mencoba merayunya.
Akhirnya si gay berhasil menghisap punyanya.
Gara-gara sekali diisap, si bapak ketagihan.
Jadi setelah itu, si bapak selain punya istri, suka juga dengan cowo.
Nah lho....

Yang menyedihkan kalo orang jadi gay karena diperkosa.
Seorang teman lainnya bercerita.
Sebenarnya ia orangnya pendiam.
Tidak mau cerita.
Tapi akhirnya mau juga ia cerita musibahnya.
Ia orang Pontianak.
Karena ingin cari kehidupan lebih baik ia ke Jakarta.
Modalnya nekat saja.
Padahal dia baru saja lulus SMA.
Dia berharap dapat berkenalan dengan orang yang dapat membantunya.
AKhirnya ia kenalan dengan seorang om.
Om ini prihatin dengan nasibnya.
Jadi akhirnya dia dibawa ke rumahnya.
Dipikirnya ia dapat rejeki.
Karena si om berjanji akan memberikan pekerjaan.
Rumah si om besar.
Banyak kamarnya.
Jadi dia dikasih kamar sendiri.
Namun malam hari, si om masuk ke kamarnya.
Si om rupanya sudang sangat nafsu.
Ia merayu teman itu.
Teman itu sudah menolak mati-matian.
Ia tidak mau ML.
Apalagi dengan sejenis.
Namun nafsu sudah sampai di ubun-ubun kepala.
Si Om tidak peduli lagi.
Ia pun memaksa.
Badan teman saya yang kecil bukan tandingannya.
Apalagi si om sudah dikuasai nafsu.
Satu per satu baju teman saya dilepaskan.
Sampai akhirnya teman saya itu bugil.
Setelah itu yang paling ditakutkan tib.
Si om memperkosanya.
Sakit fisiknya tidak seberapa dibanding sakit hatinya.
Dia hanya bisa terdiam sendiri.
Ia tidak punya siapa-siapa di Jakarta.
Akhirnya ia nrimo saja nasibnya.
Ia jadi tempat pelampiasan si om.
Untungnya si om menepati janji.
Ia diberi pekerjaan di toko HP nya.
Malah ia dipercaya untuk menanganinya sendiri.
Namun hatinya tetap tidak bisa menerima.
Ia jadi pendiam.
Setelah Sembilan bulan di Jakarta, akhirnya ia pulang lagi ke Pontianak.
Sekarang ia di sana.
Namun karena terbiasa diservis si om, ia berubah perilaku.
Ia sudah mulai menikmati menjadi gay.
Ia ingin berubah.
Tapi tubuhnya menginginkan kepuasan.

Banyak jalan, orang jadi gay.
Ada yang ingin tahu awalnya.
Ada yang memang tidak tahu, tapi ingin tahu dan cari tahu.
Ada yang dilecehkan dan diperkosa.
Ada yang dilakukan oleh orang yang baru dikenal kemarin.
Ada yang dilakukan oleh kakak rohani.
Ada yang dilakukan oleh orang-orang yang sangat dekat seperti saudara kandung.


Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar