Karena ingin
tahu seperti apa ML dengan maho, maka diapun mencobanya.
Seorang teman FB
nya mengajaknya untuk ML.
Maka disewanya
hotel.
Diadakan
perjanjian.
Awalnya, dia
diajari berciuman.
Wow luar biasa
katanya.
Dia sampai tidak
pernah melupakannya.
Terus ingin
mengulanginya.
Di samping itu,
ia pun sudah diisap.
Pengalaman
pertama begitu berkesan, maa ia ingin mengulanginya.
Pertemuan kedua
pun diadakan.
Hotel di-book.
Kali ini
berbeda.
Teman FB nya
mengajaknya untuk mencoba yang lain.
Ia ingin
memasuki teman saya.
Karena dikira
nikmatnya melebehi pengalaman pertama, maka ia pun bersedia.
Namun kali ini
malapetaka.
Saat lubangnya
diterobos, ia menjerit.
Ia kesakitan
luar biasa.
Kalau ia
ditanya, enak atau tidak ML?
Jawabannya pasti
hanya satu yaitu tidak enak!
Mau tidak
mengulangi?
Kalau ciuman sih
mau, tapi kalau ML amit-amit.
Beruntung ia
tidak ketagihan.
Setelah setahun,
ia sudah tidak lagi ingin ML dengan cowo.
Ia sudah kembali
normal.
Ia ingin mencari
cewe saja.
Ia
sungguh-sungguh beruntung.
Tidak banyak
yang dapat bebas, setelah ML pertama.
Malah setelah
pengalaman kedua, mereka keterusan.
Nah nasib serupa
dialami oleh Jo, sebut saja begitu.
Ia tinggal di
Pontianak dan masih kuliah.
Sudah lama ia
bertahan tidak mau ML dengan cowo.
Hanya main-main
saja di FB dan BB.
Begitu ada yang ajakin
ML, maka dengan tega hati akan dihapus dari pertemanan.
Wah hebat juga
nih, kata saya dalam hati.
Waktu ditanya
pernah ML, dijawab tidak.
Mau ML, katanya
juga tidak.
Jadi saya
menghargainya dari prinsipnya.
Tidak tahunya
beberapa minggu lalu dia kirim pesan.
Tidak
tanggung-tanggung pesannya. Minta foto barang saya!
Astaga saya
sampai kaget.
Ada apa dengan
Jo? Kenapa dia jadi seperti ini?
Rupanya secara
perlahan dia mulai bergeser pandangannya.
Yang tadinya
tidak toleran, sekarang sudah toleran.
Makanya ia minta
foto seperti itu.
Yang lebih
parah, ia bilang ia mau coba ML dengan cowo!
Jiah... kenapa
si Jo ini?
Makanya jangan
bermain api.
Jangan coba-coba
hanya mau tahu gay seperti apa!
Jadi dia mulai
mencari teman yang bisa dipercaya untuk diajak ML.
Untungnya kita
beda kota, kalau tidak....
Dia sudah minta
saya jadi bf nya...
Padahal orangnya
tinggi, kurus, proporsional dan lumayan ganteng.
Yang parahnya
pikirannya sekarang benar-benar berubah.
Api nafsu sudah
membakarnya.
Pagi ini, dia
tiba-tiba mem-PING BB saya.
Waktu saya baca
pesannya... sungguh mengangetkan.
Rupanya pagi ini
sebelum kirim pesan, dia sudah mencoba hal yang dulunya tidak mau.
Yang gilanya
lagi, dia melakukannya dengan teman FB yang baru dikenal kemarin.
Jadi hanya dalam
waktu 1 hari berteman, hilang keperjakaannya!
Rupanya Jo,
sudah sangat bernafsu.
Jadi pas dapat
teman yang mau memuaskan keingintahuannya, langsung disamber.
Bayangkan saja,
Jo diminta datang ke kos teman FB nya.
Ia pun datang.
Ia diajak nonton
film bf gay.
Dicoba semuanya
dari cium, isap, kocok sampai ditusuk!
Yang parahnya
lagi saat ditusuk tidak pakai pelumas!
Bisa dibayangkan
deh bagaimana sakitnya.
Ia bilang, kok
tidak seperti di film yang kelihatannya enak.
Saya bilang
pertama kali, pasti sakitlah.
Mungkin kalau
sudah lama, baru terasa enaknya.
Akibatnya
lobangnya terluka dan ia kesakitan.
Ia menyesal
setengah mati sudah menuruti nafsunya.
Padahal dia
hanya ingin coba saja.
Jo, yang masih
mahasiswa semester 3, disodomi oleh pemuda usia 28 tahun.
Yang untung sang
pemuda.
Jo sama sekali
tidak terpuaskan.
Ia sama sekali
tidak keluar.
Sekarang tinggal
perkembangan, apakah ia bisa melupakan nafsunya atau malah tambah jadi?
Moga-moga dia
tidak jadi maniak.
Kisah lain dari
seorang teman, sebut saja namanya Heri.
Ia orang Ambon.
Ia dikirim ke
Jawa untuk sekolah dengan system asrama.
Orang tuanya
ingin agar ia mandiri.
Uang yang
dikirimnya pun terbatas.
Agar dia tidak
bisa macam-macam dengan uang yang berlebihan.
Untung tak
diraih, malang tak dapat ditolak.
Di tempat ibadah,
ia berkenalan dengan seorang kakak rohani.
Rupanya sang
kakak itu seorang gay juga.
Heri mendapat
perhatian khusus dari sang kakak.
Kakak ini
menjemput dan mengantar nya pulang.
Suatu kali ia
diajak ke tempat sang kakak.
Di situlah ia
dikenalkan dengan percintaan sejenis.
Sang kakak
menyesal setelah melakukannya.
Namun apa yang
terjadi sudah tidak bisa ditarik.
Biar pun sang
kakak menangis, nasi telah menjadi bubur.
Biar pun sudah
dimaafkan, tidak dapat menghapuskan kenangan.
Akhirnya secara
perlahan Heri terlibat semakin dalam.
Ia sudah tidak
lagi ML dengan sang kakak.
Ia mengembara ke
dunia maya.
Mencari
orang-orang yang dapat memuaskannya.
Bahkan ia
menikmatinya.
Awalnya saya
simpati.
Karena hidupnya
kekurangan, saya sempat mengiriminya makanan kecil.
Namun setelah ia
meminta ini itu, maka saya pun membatasinya.
Malah sekarang
sudah tidak lagi berhubungan dengannya.
Heri sudah
menjadi seorang gay remaja.
Ia
mengeksplotasi kemudaannya untuk mencari uang yang terbatas dimilikinya.
Suatu kali
seorang om meminta menemaninya.
Ia pun di-book
selama beberapa hari.
Dengan senang
hati ia pun melakukannya.
Itu pengalaman
kedua yang dialaminya.
Dalam beberapa
hari itu, ia sudah menikmati percintaan lain dengan sang om.
Ia sudah semakin
dalam dan sulit keluar.
Ia sudah
mengenal uang secara komersial.
Ia meminta uang
dari para temannya.
Ia pun tak segan
menjajakan tubuhnya.
Semoga ia pun
sadar kembali.
Ada lagi kisah
lain dari seorang pemuda umur 20an yang tinggal di Tanggerang.
Sebut saja
namanya Ryan.
Ia seorang
normal pada awalnya.
Ia sudah
berpacaran dengan seorang gadis.
Sudah cukup lama
ia berpacaran.
Pacaran gaya
anak muda.
Sudah masuk
kepada kehidupan sex.
Mereka berdua
sudah berani berhubungan badan walau belum menikah.
Kejadian sekali
diulang lagi.
Begitu
seterusnya.
Suatu kali,
tanpa alasan yang jelas, pacarnya memutuskan hubungan.
Kemungkinan
adanya pihak ketiga.
Ryan merasa
limbung.
Ia tidak
mengerti mengapa pacarnya memutusnya.
Ia berusaha
memperbaiki hubungan.
Namun apa daya,
pacarnya sudah tidak mau lagi.
Ia pun harus
menerima nasib.
Statusnya
kembali ke jomblo.
Ia merasa marah
dengan pacarnya.
Ia marah bukan
saja dengan pacaranya, tetapi juga yang namanya perempuan.
Baginya
perempuan itu penipu.
Perempuan itu
hanya menyakiti hatinya saja.
Setelah cukup
lama memendam sakit hati, ia pun memutuskan.
Ia ingin beralih
ke sesama jenis.
Akhirnya
pelan-pelan ia mencari pasangan.
Dia masuk ke FB
dan cari orang-orang yang bisa dipercaya.
Sehingga kita
pun kenalan.
Hanya saya tidak
berani buat ML.
Masih takut...
wkwkwk.
Jadi saya
kenalin dengan teman saya.
Rupanya dia
kurang suka dengan teman saya.
Karena teman
saya itu orangnya mau serba cepat.
Katanya di
bioskop, barangnya sudah diisapnya.
Akhirnya hanya
sampai disitu dengan teman saya.
Lalu dia cari lagi,
dan ketemu.
Dia maunya yang
sudah dewasa.
Akhirnya dapat
juga.
Nah
selanjutnya....
Cerita tentang
peralihan dari mitra ML cewe ke cowo bukan hanya 1.
Yang pasti ada
lagi.
Yang lucu, ada
seorang teman dari Surabaya cerita.
Dia ketahuan
gay, karena waktu kerja, HP nya dilihat teman kerja nya yang cewe.
Akhirnya ia
tidak berani lagi kerja di sana.
Dia akhirnya
jadi semacam pria pekerja sex pelayan gay.
Dia tuh anti
banget dengan cewe.
Dia juga sebel
dengan cowo yang anti gay.
Dia paling
senang kalau ada bapak-bapak straight yang akhirnya jadi gay juga.
Suatu kali ia
cerita.
Ada bapak-bapak
yang sedang minum-minum di cafe.
Tidak tahu
cafenya apa.
Di sana rupanya
ada gay yang kesengsem dengannya.
Akhirnya mereka
berkenalan.
Si bapak sudah
punya istri dan anak.
Si gay mencoba
merayunya.
Akhirnya si gay
berhasil menghisap punyanya.
Gara-gara sekali
diisap, si bapak ketagihan.
Jadi setelah
itu, si bapak selain punya istri, suka juga dengan cowo.
Nah lho....
Yang menyedihkan
kalo orang jadi gay karena diperkosa.
Seorang teman
lainnya bercerita.
Sebenarnya ia
orangnya pendiam.
Tidak mau
cerita.
Tapi akhirnya
mau juga ia cerita musibahnya.
Ia orang
Pontianak.
Karena ingin
cari kehidupan lebih baik ia ke Jakarta.
Modalnya nekat
saja.
Padahal dia baru
saja lulus SMA.
Dia berharap
dapat berkenalan dengan orang yang dapat membantunya.
AKhirnya ia
kenalan dengan seorang om.
Om ini prihatin
dengan nasibnya.
Jadi akhirnya
dia dibawa ke rumahnya.
Dipikirnya ia
dapat rejeki.
Karena si om
berjanji akan memberikan pekerjaan.
Rumah si om
besar.
Banyak kamarnya.
Jadi dia dikasih
kamar sendiri.
Namun malam
hari, si om masuk ke kamarnya.
Si om rupanya
sudang sangat nafsu.
Ia merayu teman
itu.
Teman itu sudah
menolak mati-matian.
Ia tidak mau ML.
Apalagi dengan
sejenis.
Namun nafsu
sudah sampai di ubun-ubun kepala.
Si Om tidak
peduli lagi.
Ia pun memaksa.
Badan teman saya
yang kecil bukan tandingannya.
Apalagi si om
sudah dikuasai nafsu.
Satu per satu
baju teman saya dilepaskan.
Sampai akhirnya
teman saya itu bugil.
Setelah itu yang
paling ditakutkan tib.
Si om
memperkosanya.
Sakit fisiknya
tidak seberapa dibanding sakit hatinya.
Dia hanya bisa
terdiam sendiri.
Ia tidak punya
siapa-siapa di Jakarta.
Akhirnya ia
nrimo saja nasibnya.
Ia jadi tempat
pelampiasan si om.
Untungnya si om
menepati janji.
Ia diberi
pekerjaan di toko HP nya.
Malah ia
dipercaya untuk menanganinya sendiri.
Namun hatinya
tetap tidak bisa menerima.
Ia jadi pendiam.
Setelah Sembilan
bulan di Jakarta, akhirnya ia pulang lagi ke Pontianak.
Sekarang ia di
sana.
Namun karena
terbiasa diservis si om, ia berubah perilaku.
Ia sudah mulai
menikmati menjadi gay.
Ia ingin
berubah.
Tapi tubuhnya
menginginkan kepuasan.
Banyak jalan,
orang jadi gay.
Ada yang ingin
tahu awalnya.
Ada yang memang
tidak tahu, tapi ingin tahu dan cari tahu.
Ada yang
dilecehkan dan diperkosa.
Ada yang
dilakukan oleh orang yang baru dikenal kemarin.
Ada yang
dilakukan oleh kakak rohani.
Ada yang
dilakukan oleh orang-orang yang sangat dekat seperti saudara kandung.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar