Para teman gay di facebook
seringkali langsung bertanya, kamu TOP atau BOT?
TOP adalah istilah gay yang
berperan sebagai laki-laki di mana ia yang bertugas menggunakan perkakasnya
untuk menusuk lubang dari partnernya dalam berhubungan intim. Sedangkan BOT
kebalikannya yakni gay yang menyediakan lubangnya untuk ditusuk oleh
partnernya. Posisi yang pertama biasa berada di atas, maka dikatakan sebagai
Top sedangkan yang menyediakan lubang (anus) berada di bawah disebut sebagai
Bot. Walau dalam hubungan intim, bisa saja yang BOT tubuhnya di atas TOP.
Menjawab pertanyaan ini saya
bilang saya TOP, tapi kemudian ditanya lagi bagaimana kamu jadi TOP kalau kamu
tidak pernah berhubungan intim.
Nah itu dia, memang saya hanya
berasumsi. Terus terang saya agak ngeri kalau harus menusuk atau ditusuk.
Membayangkannya saja sudah seram.
Saya rasa kalau pun saya jadi
berhubungan dengan gay, paling jauh hanya saling coli atau kalau orangnya
bersih mungkin saling hisap. Itu saja. Lebih dari itu sih seram.
Terus kalau saya ditanya, kamu
gay bukan sih?
Saya juga bingung menjawabnya.
Kalau gay dalam pengertian
sudah pernah hubungan intim, saya sih belum pernah.
Tapi kalau gay dalam
pengertian mengagumi dan senang melihat para cowo yang mukanya cute dan imut,
itu sih benar. Herannya banyak gay yang mukanya imut dan cute alias tampan
banget, jadinya saya suka gay juga. Nah lho?
Contohnya hari ini saya
bertemu dengan seorang cowo yang cute banget. Bukan sekedar cute tapi wajahnya
seperti bersinar. Nah ini benar-benar tipe yang sangat saya sukai. Sangat jarang
cowo seperti ini. Kebanyakan walau ganteng biasanya mukanya sudah tidak
bersinar lagi. Apa gara-gara kebanyakan coli atau hubungan intim ya? Kalau saya
perhatikan cowo setelah menikah atau suka coli atau ML , mukanya sudah tidak
bersinar lagi. Tapi tidak tahu apa ada teori yang mendukung hipotesa saya ini.
Jadi karena saya bingung
menentukannya, saya bilang dalam proses saja. Maksudnya kalau akhirnya
keterusan sampai punya bf dan kemudian ML, berarti benar-benar gay (sudah
sempurna jadi gay). Kalau sekarang sih bibitnya ada. Hanya apa benar mengagumi
cowo lain termasuk gay? Kan semua orang punya kelebihan? Kalau kagum kelebihan
orang lain bukannya wajar? Nah ini sih hanya mencari pembenaran diri saja.
Jadi ngapain kamu terjun dan
nge-like teman-teman yang gay dan situs-situs gay?
Namanya juga masih bimbang dan
dalam proses jadi saya sangat tertarik mempelajari dunia ini. Semua bahan
tentang gay saya pelajari dan baca. Jadi walau pun saya tidak pernah ML,
minimal saya tahu bahwa kalau ditusuk itu sakit banget. Sebelum ditusuk itu,
maka lubang harus dibersihkan dahulu agar penusuknya tidak kapok kena kotoran
(jijay banget ya).
Seorang teman FB yang mengajak
saya ML sudah mensyaratkan kalau ML harus mau dicuci lubang anusnya dengan cara
disemprot. Saya pikir logis juga, siapa yang tidak trauma kalau saat ML bottie
(pasangan yang BOT kentut lalu mengeluarkan kotorannya?).
Itu alasan klasik. Alasan yang
lebih benar, saya suka banget melihat para cowo cute banget. Rasanya iri dan
ingin punya teman seperti itu. Padahal saya sendiri katanya tidak kalah cute
(jiah… memuji diri sendiri). Bahkan seorang paman saya bilang, saya bisa jadi
bintang film lho.
Yang pasti semakin lama saya
berada di dunia maya gay , rasanya makin lama makin terikat dan terjerat walau
saya mati-matian tidak mau mengakuinya. Teman facebook saya bilang, “Kamu tuh
menyangkal diri (denial). Kapan kamu mau open mengaku bahwa kamu gay?”
Itu dia yang sulit saya jawab.
Kalau jadi gay itu tidak dosa menurut ajaran agama saya, saya pasti sudah jadi
gay. Tapi karena agama melarang orang gay, maka saya harus berusaha untuk
mematuhinya. Biar bagaimana pun saya mau masuk sorga lho. Jadi biar merana ,
harus berjuang untuk tidak masuk neraka lah.
Ngapain sih kamu meminta para
brondong gay untuk tidak sembarangan mencari bf? Bukannya kamu sendiri gay?
Kamu sendiri bukan orang baik, mengapa kasih nasihat ke orang lain?
Sudah berkali-kali saya kena
marah dari teman-teman facebook. Penyebabnya saya bilang ke mereka agar tidak
sembarangan ML dengan orang yang baru dikenal. Karena kalau mereka minta “itu”
, pasti itu modus mereka. Mereka hanya ingin dapat keperjakaan gay muda untuk tak
lama lagi ditinggalkan. Setelah itu sudah umum para gay muda ini kelimpungan ,
merasa kesepian, akhirnya mengobral dirinya jadi “penjaja” diri maksudnya sama
siapa pun oke saja saat diajak ML. Jadi benar-benar cinta satu malam (ons = one
night stand). Kalau sudah seperti ini,
kasihanlah hidupnya. Akan terus merasa sepi, sakit hati dan emosi menjadi tidak
stabil. Ujung-ujungnya mau bunuh diri.
Seorang teman facebook saya
bahkan memasang foto berupa mata yang mengeluarkan air mata darah! Itu karena
saking dia tidak tahannya menderita setelah dirinya diperkosa dan dijadikan
gay. Sekarang dia tidak bisa lepas dari status nya itu. Ia sangat sulit hidup
normal lagi.
Yang gilanya lagi , orang yang
membuatnya jadi gay adalah kakaknya sendiri!
Memang sekarang benar-benar
gila. Bukan hanya teman, tetapi saudara kandung pun bisa memperkosa adiknya
setiap ada kesempatan karena adanya gejolak birahi yang bangkit dalam dirinya.
Ada seorang teman FB yang diajari ML dengan cowo oleh kakaknya sendiri saat
berulang tahun ke-17. Setelah itu sang adik pun mengikuti jejak langkah
kakaknya.
Jadi saya sih inginnya semua
teman-teman FB yang gay punya pasangan hidup yang setia. Jangan sembarangan ML
dengan siapa saja. Itu kan ibarat melacurkan diri secara gratis. Itu saja!
Malah kalau mungkin keluar
dari dunia gay. Tapi saya terus mengakui keluar dari dunia ini sangat sulit.
Itu perlu keajaiban Tuhan.
Jadi sebenarnya frustasi juga
mengingatkan teman-teman FB yang masih remaja / pemuda awal yang baru mau atau
baru jadi gay untuk tidak sembarangan berpacaran dengan orang yang tidak jelas.
Apalagi baru kenal sudah ajak pacaran. Ujung-ujungnya saya kena marah. Tapi
biarlah saya kena marah. Daripada nanti ia sakit hati ditinggal oleh para
pemangsa yang ingin memanfaatkan tubuh, alat kelamin dan kemudaan mereka. Kalau
mereka dapat cowo yang baik sih saya tidak pusing. Tapi dari yang muncul di
dunia maya, berapa banyak yang baik?
Sepanjang saya berteman dengan
para gay, rasanya saya belum pernah bertemu dengan teman FB yang hanya punya 1
orang bf yang setia sepanjang hidupnya. Rata-rata sudah pernah ‘ditusuk’ atau ‘menusuk’
setelah itu ditinggalkan. Masing-masing mencari kekasih baru. Cari lagi korban
baru.
Jujur saya takut punya bf
seperti itu. Kalau ada yang benar-benar setia dan baik hati ditambah orangnya
cute…. Apalagi tidak pentingkan ML. Wah boleh juga ya…. Ngarep.com. Harapan
yang tidak akan pernah terwujud.
Para teman FB juga marah
karena saya tidak mau jadi bf mereka atau berteman dekat dengan mereka.
Nah ini juga sulit. Saya
sendiri punya criteria terhadap orang yang saya sukai. Seperti juga orang
normal pacaran, tentu hubungan akan berjalan langgeng karena ada kecocokkan.
Tidak bisa hanya berkata, hi, kamu di mana, kamu sudah punya bf belum, kamu mau
tidak jadi bf saya?
Saya pasti menolak ajakan
seperti ini. Saya tidak mau orang yang baru saya kenal jadi bf. Status bf ini
menurut saya tidak sembarangan.
Kalau saya ikuti keinginan
hati dan daging, mungkin semuanya saya sikat. Setelah ML lalu saya tinggalkan.
Tapi saya tidak mau seperti itu. Itu bukan tipe saya.
Kenapa sih kamu sulit amat
diajak bertemu?
Nah itu dia. Keragu-raguan di
dalam hati membuat saya jadi tidak mudah ambil keputusan. Saya masih punya
harapan untuk menikah dan punya keluarga. Jadi walau sesulit apapun , saya
ingin punya hidup yang normal. Walau rasanya sakit dan sulit , saya akan terus
mencoba. Saya tidak ingin membuat orang tua saya menangis. Biarlah saya saja
yang menangis. Saya ingin melihat mereka bahagia. Mereka tidak akan bahagia
kalau mengetahui anaknya seorang gay. Mereka mungkin akan di-bully oleh saudara
atau rekan usaha / kerja mereka. Biarlah saya yang mengorbankan diri.
Saya tahu diri saya lemah.
Begitu melihat ada yang cute, rasanya ingin. Kalau sampai diteruskan, pasti
jadian. Nah kalau sudah begitu, pasti saya akan sulit melepaskan diri lagi.
Mungkin itu semua hanya
kekhawatiran belaka. Tapi lebih baik mencegah daripada mengobati kan?
Kalau pembaca artikel ini
tidak setuju dan marah bagaimana?
Itu konsekuensi membuka diri.
Tidak semua orang setuju dengan pandangan kita.
Para gay sejati pasti
mengolok-olok pandangan saya. Mereka akan berkata, munafik, pengecut atau
kata-kata sejenisnya. Biarlah. Saya tidak pusing. Saya adalah saya. Saya ada
karena keluarga saya. Saya ada karena orang-orang yang menyayangi dan saya
sayangi. Saya tidak ingin mereka terluka.
Mungkin suatu kali saya
menutup akun FB saya saat saya sudah memutuskan untuk itu. Saat saya sudah
mampu mengubah hidup saya menjadi seutuhnya normal. Rasanya mustahil ya. Tapi
saya percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar