Selasa, 26 Mei 2015

Bioskop Hidup (1)


Saya punya hobi untuk tiduran di ruang uap pusat kebugaran. Rasanya enak, kalau lagi lelah bisa tidur benaran. Nah dari kebiasaan ini saya bisa mendapat tontonan 17 tahun gratis antar para cowo gay.

Badan kalau sudah lelah, rasanya ingin cepat-cepat istirahat, jadi begitu tiba di ruang uap beberapa hari yang lalu dan suasananya memungkinkan karena tidak ada orang lain, maka langsung saja saya berbaring. Enak banget meluruskan badan setelah kerja seharian.Mungkin buat yang tidak mengetahui, saya berikan informasi tentang manfaat ruang uap. Bagi yang punya masalah dengan kekasaran kulit, bisa coba menghaluskannya di ruang ini. Seperti kapalan akan hilang setelah rutin menikmati uang di ruang ini. Itu sudah saya alami sendiri. Lalu kalau menderita sakit batuk, boleh coba juga ke mari. Rasakan khasiatnya. Apalagi kalau ruang uapnya dilengkapi dengan aroma teraphy. Afdol banget. Saya pernah bertemu dengan seorang engko-engko yang diminta untuk terapi karena bermasalah dengan sinusnya. Waktu itu dia mencoba menggunakan ruang uap untuk melakukan terapi dan hasilnya afdol. Maknyus. Dia tidak perlu keluar uang ekstra untuk pergi ke rumah sakit buat terapi. Buat para cowo yang malas mandi, boleh juga berlama-lama di sini, karena bisa membuka pori-pori dan mengeluarkan keringat sehingga tercuci bersih kotoran tubuh (tentunya harus mandi setelahnya).

TIdak lama setelah menikmati istirahat di ruang ini, terdengar pintu terbuka berkali-kali. Saya tahu itu tanda orang keluar masuk ruang uap. Karena sedang menikmati tiduran, saya tidak peduli. Mereka juga tidak peduli dengan kehadiran saya. Setelah beberapa saat kemudian, saya merasa kondisi sudah mulai membaik. Kelelahan dan rasa ngantuk sudah berkurang setelah sempat tertidur sejenak di ruang uap. Saya pun mulai membuka mata memperhatikan kondisi di ruang uap. Rupanya saya mendapat 3 orang teman yang sedang menikmati ruang uap juga. Mereka tampak sedang duduk sebelah-menyebelah alias dekat-dekatan. Hal yang biasa bukan? Tapi setelah diperhatikan lebih lanjut, rupanya ada hal lain yang sedang mereka kerjakan.

Saya coba konsentrasi melihat apa yang mereka lakukan. Karena pengalaman ini bukan yang pertama kali saya alami. Seperti sudah saya duga, rupanya mereka sedang melakukan aksi 17 tahun ke atas! Dua orang pemuda di kiri kanan (saya sebut saja kiri dan kanan) tampaknya sedang menggerayangi bagian rahasia tubuh pemuda yang di tengah (selanjutnya disebut tengah). Bukan hanya tangan si kiri dan si kanan rajin gerilya di tubuh si tengah, sekali-kali mulut mereka beraksi. Seringkali si kanan ciuman dengan si tengah saat si kiri sedang asyik memainkan perkakas si tengah. Yang paling beruntung memang si tengah. Rupanya dia menjadi incaran dari si kiri dan si kanan karena ketampanannya. Padahal si kiri dan si kanan juga tidak kalah tampan. Apalagi si kanan yang badannya bagus sekali. Yang paling aktif memanjakan perkakas si tengah adalah si kiri. Ia bahkan dengan senang hati menggunakan mulutnya untuk menservis perkakas si tengah. Sekali-kali aksi mereka ditunda karena ada orang lain yang masuk ke ruang uap. Tapi terkadang mereka acuh juga dengan orang itu dan mereka tetap melanjutkan aksi mereka. Mungkin mereka sudah kenal dengan orang yang masuk dan sudah tahu bahwa ia gay juga, jadi mereka tidak peduli.

Karena permainan mereka cukup lama, sesekali mereka keluar ruang uap untuk ganti udara (maksudnya agar dapat menormalisir nafas mereka yang sumpek setelah cukup lama di ruang uap walau uapnya tidak pekat dan panas). Mereka terkadang sengaja mengecek kondisi saya (maksudnya apakah masih tidur), setelah itu mereka cuek saja. Jadi tontonan gratis ini berlangsung cukup lama. Tangan si tengah pun ikut beraksi meraba tubuh rekan-rekan nya di kiri kanan agar mereka tambah semangat memanjakan perkakasnya.Bahkan sesekali tangannya juga mencari perkakas si kiri dan si kanan. Tampaknya si kiri tidak terlalu memberi kesempatan pada si tengah untuk meraba perkakasnya. Saya tidak tahu alasannya apa. Namun setelah memperhatikan lebih lama, rasanya dapat ditebak. Walaupun si kiri orangnya kurus dan tinggi, namun perkakasnya berukuran kecil. Hal ini mudah terlihat karena saat digenggam , tangan yang menggenggamnya dapat menutupi seluruh perkakasnya. Jadi mungkin saja si kiri malu dengan ukurannya sendiri, jadi ia hanya mau menservis si tengah saja.

Setelah berkali-kali si kiri dan si kanan merangsang si tengah dengan tangan dan mulut mereka di sekujur tubuh dan perkakas si tengah, akhirnya terdengar suara mengerang-erang si tengah. Rupanya dia sudah hampir mencapai puncaknya. Si kiri terus memaju mundurkan mulutnya sampai akhirnya erangan si tengah berhenti. Rupanya ia sudah selesai alias ia sudah mengeluarkan cairan kenikmatannya. Si kiri rupanya tidak menyia-nyiakan cairannya dan menghabisinya. Herannya setelah itu ia mencium dan membagikannya juga ke si tengah. Si tengah memang yang paling puas. Setelah pamitan dengan si kiri dan si kanan, ia pun keluar ruang uap. Memang tubuhnya tidak setinggi si kiri tapi ia paling beruntung karena proporsional dan apakah memang dia seorang selebritis? Tidak tahu juga karena saya kurang mendalami para aktor Indonesia.

Setelah itu si kanan juga bangkit berdiri hendak keluar ruang uap. Hanya ia iseng melewati saya dan mengecek kondisi saya. Melihat mata saya terbuka dan memperhatikannya, dia jadi malu.
“Eh koko sudah bangun ya? Saya kira masih tidur” sapanya.
“Tidak. Saya sudah bangun kok!” jawab saya.
“Wah saya tidak tahu.” Sambil berkata dia meraba perkakas saya di balik handuk!
Saya pun menepisnya.
Dia tertawa dan akhirnya pamit.
“Saya nge-gymn dulu ya”
Akhirnya dia pun keluar. Orangnya putih dan badannya bagus banget. Ramah lagi. Belum lagi mukanya cute lho.

Terakhir si kiri bangkit berdiri. Rupanya ia juga mau keluar ruang.
Ia bangkit dengan membuka handuknya sehingga perkakasnya terlihat jelas sedang berdiri tegak.
Rupanya aksinya terhadap si tengah membuatnya terangsang sehingga perkakasnya ingin dipuaskan.
 Setelah dengan bangga memamerkan perkakasnya yang sedang berdiri tegak, akhirnya ia pun keluar.

Berakhir sudah tontonan 17 tahun ke atas.
Para pelakon sudah selesai melakukan aksinya.
Mereka pun melanjutan kehidupan dan kegiatan mereka setelah membilas segar tubuh mereka.
Siapa yang bisa mengenali mereka?
Hanya ruang uap yang menjadi saksi.
Mereka melakukannya suka sama suka dan tidak perlu bayar!
Siapa yang peduli?
Hanya pembersih (cleaner) yang bolak balik membersihkan air yang terjatuh di lantai yang membuat mereka menghentikan ulah mereka sekali-kali. Namun setelah itu mereka beraksi kembali.

Tempat kebugaran memang menjadi tempat pertemuan komunitas kaum sejenis.
Tidak seperti pertemanan di Facebook yang harus janjian untuk bertemu dahulu, di sini bisa langsung bertemu dengan berbagai jenis cowo gay. Tinggal pilih yang mana yang cocok.
Ada yang bilang, tempat kebugaran dipenuhi oleh kaum sejenis ini.
Saya pikir ada benarnya juga walau tidak semuanya.
Sebenarnya paling enak menjadikan tempat kebugaran sebagai tempat menghilangkan stress dan bertukar pengalaman.
Siapa mau? Hati-hati ya efek sampingnya.
Bila tidak ingin menjadi bagian dari komunitas sejenis, sebaiknya cepat-cepat kabur.

Kalau tidak bisa-bisa hilanglah keperjakaanmu!
Siapa ingin bijak, hendaklah bisa melihat kondisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar