Saya punya hobi untuk tiduran
di ruang uap pusat kebugaran. Rasanya enak, kalau lagi lelah bisa tidur
benaran. Nah dari kebiasaan ini saya bisa mendapat tontonan 17 tahun gratis
antar para cowo gay.
Badan kalau sudah lelah,
rasanya ingin cepat-cepat istirahat, jadi begitu tiba di ruang uap beberapa
hari yang lalu dan suasananya memungkinkan karena tidak ada orang lain, maka
langsung saja saya berbaring. Enak banget meluruskan badan setelah kerja seharian.Mungkin
buat yang tidak mengetahui, saya berikan informasi tentang manfaat ruang uap.
Bagi yang punya masalah dengan kekasaran kulit, bisa coba menghaluskannya di
ruang ini. Seperti kapalan akan hilang setelah rutin menikmati uang di ruang
ini. Itu sudah saya alami sendiri. Lalu kalau menderita sakit batuk, boleh coba
juga ke mari. Rasakan khasiatnya. Apalagi kalau ruang uapnya dilengkapi dengan
aroma teraphy. Afdol banget. Saya pernah bertemu dengan seorang engko-engko
yang diminta untuk terapi karena bermasalah dengan sinusnya. Waktu itu dia
mencoba menggunakan ruang uap untuk melakukan terapi dan hasilnya afdol.
Maknyus. Dia tidak perlu keluar uang ekstra untuk pergi ke rumah sakit buat
terapi. Buat para cowo yang malas mandi, boleh juga berlama-lama di sini,
karena bisa membuka pori-pori dan mengeluarkan keringat sehingga tercuci bersih
kotoran tubuh (tentunya harus mandi setelahnya).
TIdak lama setelah menikmati
istirahat di ruang ini, terdengar pintu terbuka berkali-kali. Saya tahu itu
tanda orang keluar masuk ruang uap. Karena sedang menikmati tiduran, saya tidak
peduli. Mereka juga tidak peduli dengan kehadiran saya. Setelah beberapa saat
kemudian, saya merasa kondisi sudah mulai membaik. Kelelahan dan rasa ngantuk
sudah berkurang setelah sempat tertidur sejenak di ruang uap. Saya pun mulai
membuka mata memperhatikan kondisi di ruang uap. Rupanya saya mendapat 3 orang
teman yang sedang menikmati ruang uap juga. Mereka tampak sedang duduk
sebelah-menyebelah alias dekat-dekatan. Hal yang biasa bukan? Tapi setelah
diperhatikan lebih lanjut, rupanya ada hal lain yang sedang mereka kerjakan.
Saya coba konsentrasi melihat
apa yang mereka lakukan. Karena pengalaman ini bukan yang pertama kali saya
alami. Seperti sudah saya duga, rupanya mereka sedang melakukan aksi 17 tahun
ke atas! Dua orang pemuda di kiri kanan (saya sebut saja kiri dan kanan)
tampaknya sedang menggerayangi bagian rahasia tubuh pemuda yang di tengah
(selanjutnya disebut tengah). Bukan hanya tangan si kiri dan si kanan rajin
gerilya di tubuh si tengah, sekali-kali mulut mereka beraksi. Seringkali si
kanan ciuman dengan si tengah saat si kiri sedang asyik memainkan perkakas si
tengah. Yang paling beruntung memang si tengah. Rupanya dia menjadi incaran
dari si kiri dan si kanan karena ketampanannya. Padahal si kiri dan si kanan
juga tidak kalah tampan. Apalagi si kanan yang badannya bagus sekali. Yang
paling aktif memanjakan perkakas si tengah adalah si kiri. Ia bahkan dengan
senang hati menggunakan mulutnya untuk menservis perkakas si tengah.
Sekali-kali aksi mereka ditunda karena ada orang lain yang masuk ke ruang uap.
Tapi terkadang mereka acuh juga dengan orang itu dan mereka tetap melanjutkan
aksi mereka. Mungkin mereka sudah kenal dengan orang yang masuk dan sudah tahu
bahwa ia gay juga, jadi mereka tidak peduli.
Karena permainan mereka cukup
lama, sesekali mereka keluar ruang uap untuk ganti udara (maksudnya agar dapat
menormalisir nafas mereka yang sumpek setelah cukup lama di ruang uap walau
uapnya tidak pekat dan panas). Mereka terkadang sengaja mengecek kondisi saya
(maksudnya apakah masih tidur), setelah itu mereka cuek saja. Jadi tontonan
gratis ini berlangsung cukup lama. Tangan si tengah pun ikut beraksi meraba
tubuh rekan-rekan nya di kiri kanan agar mereka tambah semangat memanjakan
perkakasnya.Bahkan sesekali tangannya juga mencari perkakas si kiri dan si
kanan. Tampaknya si kiri tidak terlalu memberi kesempatan pada si tengah untuk
meraba perkakasnya. Saya tidak tahu alasannya apa. Namun setelah memperhatikan
lebih lama, rasanya dapat ditebak. Walaupun si kiri orangnya kurus dan tinggi,
namun perkakasnya berukuran kecil. Hal ini mudah terlihat karena saat digenggam
, tangan yang menggenggamnya dapat menutupi seluruh perkakasnya. Jadi mungkin
saja si kiri malu dengan ukurannya sendiri, jadi ia hanya mau menservis si
tengah saja.
Setelah berkali-kali si kiri
dan si kanan merangsang si tengah dengan tangan dan mulut mereka di sekujur
tubuh dan perkakas si tengah, akhirnya terdengar suara mengerang-erang si
tengah. Rupanya dia sudah hampir mencapai puncaknya. Si kiri terus memaju
mundurkan mulutnya sampai akhirnya erangan si tengah berhenti. Rupanya ia sudah
selesai alias ia sudah mengeluarkan cairan kenikmatannya. Si kiri rupanya tidak
menyia-nyiakan cairannya dan menghabisinya. Herannya setelah itu ia mencium dan
membagikannya juga ke si tengah. Si tengah memang yang paling puas. Setelah
pamitan dengan si kiri dan si kanan, ia pun keluar ruang uap. Memang tubuhnya
tidak setinggi si kiri tapi ia paling beruntung karena proporsional dan apakah
memang dia seorang selebritis? Tidak tahu juga karena saya kurang mendalami
para aktor Indonesia.
Setelah itu si kanan juga
bangkit berdiri hendak keluar ruang uap. Hanya ia iseng melewati saya dan
mengecek kondisi saya. Melihat mata saya terbuka dan memperhatikannya, dia jadi
malu.
“Eh koko sudah bangun ya? Saya
kira masih tidur” sapanya.
“Tidak. Saya sudah bangun
kok!” jawab saya.
“Wah saya tidak tahu.” Sambil
berkata dia meraba perkakas saya di balik handuk!
Saya pun menepisnya.
Dia tertawa dan akhirnya
pamit.
“Saya nge-gymn dulu ya”
Akhirnya dia pun keluar.
Orangnya putih dan badannya bagus banget. Ramah lagi. Belum lagi mukanya cute
lho.
Terakhir si kiri bangkit
berdiri. Rupanya ia juga mau keluar ruang.
Ia bangkit dengan membuka handuknya
sehingga perkakasnya terlihat jelas sedang berdiri tegak.
Rupanya aksinya terhadap si
tengah membuatnya terangsang sehingga perkakasnya ingin dipuaskan.
Setelah dengan bangga memamerkan perkakasnya
yang sedang berdiri tegak, akhirnya ia pun keluar.
Berakhir sudah tontonan 17
tahun ke atas.
Para pelakon sudah selesai
melakukan aksinya.
Mereka pun melanjutan
kehidupan dan kegiatan mereka setelah membilas segar tubuh mereka.
Siapa yang bisa mengenali
mereka?
Hanya ruang uap yang menjadi
saksi.
Mereka melakukannya suka sama
suka dan tidak perlu bayar!
Siapa yang peduli?
Hanya pembersih (cleaner) yang
bolak balik membersihkan air yang terjatuh di lantai yang membuat mereka
menghentikan ulah mereka sekali-kali. Namun setelah itu mereka beraksi kembali.
Tempat kebugaran memang
menjadi tempat pertemuan komunitas kaum sejenis.
Tidak seperti pertemanan di
Facebook yang harus janjian untuk bertemu dahulu, di sini bisa langsung bertemu
dengan berbagai jenis cowo gay. Tinggal pilih yang mana yang cocok.
Ada yang bilang, tempat
kebugaran dipenuhi oleh kaum sejenis ini.
Saya pikir ada benarnya juga
walau tidak semuanya.
Sebenarnya paling enak
menjadikan tempat kebugaran sebagai tempat menghilangkan stress dan bertukar
pengalaman.
Siapa mau? Hati-hati ya efek
sampingnya.
Bila tidak ingin menjadi
bagian dari komunitas sejenis, sebaiknya cepat-cepat kabur.
Kalau tidak
bisa-bisa hilanglah keperjakaanmu!
Siapa ingin bijak,
hendaklah bisa melihat kondisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar