Kalau ditanya pernah tidak
copi darat? Maksudnya pernah tidak bertemu langsung teman-teman yang dikenal
via facebook? Teman-teman Facebook yang meminta bertemu tergolong sangat
banyak. Namun karena tahu konsekuensinya bisa ‘jadian’ dan buat sensasi dan
luka-luka di hati-hati masing-masing, maka sampai saat ini boleh dibilang
sangat langka saya mau dan pernah bertemu di dunia nyata.
Jujurnya saya pernah sih
bertemu dengan seseorang yang saya kenal di dunia Facebook ini. Orangnya tergolong
cute. Sewaktu kecil ia pernah menjadi
pemeran bintang film sinetron. Ia campuran antara Tionghoa dan Jawa dan merupakan
anak tunggal. Dia sempat mengambil sekolah bahasa Tionghoa di Tiongkok sehingga
kemampuan Mandarinnya okey punya. Entah mengapa saya sampai tergoda untuk
bertemu.
Kita janjian untuk bertemu di
Gramedia Central Park. Wah tegang juga nih, berjumpa orang yang hanya kita
kenal lewat chat di Facebook. Sewaktu saya tiba, rupanya dia sudah sampai
duluan dan dia sedang melihat-lihat buku. Padahal rumahnya terbilang jauh karena
tinggalnya di daerah Bekasi. Hal ini menunjukkan dia sangat menghargai janji
dan ketepatan waktu. Mungkin karena ia seorang guru, jadi sangat memperhatikan
waktu. Tepatnya ia bekerja sebagai guru bahasa Mandarin.
Jadi kita kenalan sekalian
memanfaatkan waktu untuk melihat-lihat buku sebentar. Setelah memilih buku yang
saya inginkan, lalu saya membayar buku tersebut di kasir. Rupanya ia mencuri
lihat nama yang tertera di Kartu Kredit saya sehingga nama lengkap saya pun dia
ketahui. Saya juga tahu nama dia yang sebenarnya.
Jadi kita sempat ‘kencan’ sore
itu.Dari Central Park, kita pun meluncur ke kawasan Tanjung Duren untuk
menikmati makanan Sunda di salah satu restoran yang ada di sana. Sebenarnya ia
juga punya mobil,hanya karena malas bermacet ria, maka dia tiba di Central Park
dengan taxi. Sambil makan kita pun ngobrol ngalor ngidul dari A sampai Z. Dia
pun menceritakan keluarganya dan para mantan pacarnya.
Rupanya teman saya ini sudah pernah
punya pacar cewe. Bahkan ia sudah melakukan ML dengan cewenya. Cewenya juga
bukan hanya satu. Tapi karena perbedaan paham, akhirnya mereka putus dan ia pun
melirik dunia cowo juga. Percintaan manusia memang rumit. Untung sewaktu ML,
cewenya tidak mengandung. Kalau tidak terpaksalah ia menikah. Memang gadis
sekarang lebih berani. Mereka sudah tidak sungkan lagi berhubungan intim dengan
pacarnya sampai pacarnya merenggut mahkota kesuciannya.
Ia orangnya taat beragama. Uniknya walau suka pergaulan bebas, ia juga
senang beribadah. Tidak lupa sembahyang. Kalau dengan cowo, ia tidak pernah
main tusuk-tusukan (maksudnya hubungan intim secara anal). Paling-paling ia
diajak coba-coba dengan kenalannya untuk mencicipi saling coli dan isap saja.
Karena ia cenderung normal, maka ia hanya membiarkan saja cowonya untuk
menghisap miliknya tanpa ia berani menghisap milik sang cowo.
Singkat cerita kita sudah
ngobrol cukup lama. Akhirnya karena sudah malam, saya antarkan dia pulang ke dekat
rumahnya. Jalan tol cukup macet. Memang sekarang di mana-mana kan macet. Jadi
di mobil kita melanjutkan lagi pembicaraan kita. Setelah ngalor-ngidul, ia
bertanya, “Kamu tidak mau mencoba?“
“Maksudnya?” tanya saya.
“Kamu sudah pernah ML?”
tanyanya.
“Belum pernah” jawab saya.
“Kamu mau coba?” tanyanya lalu
ia mengambil tangan kiri saya dan menaruhnya di pahanya. Maklum hanya 1 tangan
karena tangan yang satu nya lagi sedang mengemudi.
Oh rupanya dia ingin
memberikan kesempatan buat saya pegang-pegang. Karena paha kan sudah dekat
dengan milik kaum pria. Saya diamkan saja tangan saya di pahanya.
“Tidak mau coba?” tanyanya
lagi. Ia pun meminta untuk diusap-usap. Apanya ya?
Ya sudah… maunya dituruti.
Tangan hanya berputar di daerah pahanya saja, tidak sampai meraba miliknya.
Karena saya takut juga.
Namun ia kembali heran, kenapa
saya tidak melanjutkan… “Aduh…maunya diapain sih?” Apa maksudnya ia mau saya
buka dan permainkan miliknya? Maksudnya mau dibukain celananya dan dikeluarin? Wah
jadi mesum nih… Mungkin maksud dia, kalau gay bertemu, biasanya ada acara
tambahan seperti pegang-pegangan gitu.Tapi saya tidak berani.Masa baru pertama
kali bertemu sudah begitu? Ngeri banget ya. Biar orangnya ganteng selangit,
saya belum siap. Dia sudah berusaha untuk memancing, namun saya tolak.Lagipula
saya kan yang mengemudi, nanti kalau terjadi kecelakaan bagaimana? Maklum saya
memang tidak berani mengambil resiko walau saya pernah dapat teman chat yang
bilang bahwa selama cowonya mengemudi, ia melakukan gerilya dengan membuka
celana cowonya dan menghisap punyanya! Katanya sih tidak apa-apa.
Akhirnya tempat tujuan hampir
tiba. Ia berkata, “Kamu orangnya baik ya.”
“Kenapa kamu bilang saya baik?”
balas saya.
“Kamu tidak mementingkan sex!”
jawabnya.
“Iya. Memang saya tidak
berani” saya menjawab lagi.
“Saya suka dengan orang baik”
katanya lagi.
Nah sama dong. Saya juga suka
dengan cowo yang baik. Apalagi cute…
Akhirnya tibalah kami di
tempat ia akan turun.
“Terima kasih ya sudah mau
anterin” katanya.
“iya sama-sama.”
Akhirnya kami pun berpisah.
Tidak ada affair terkait dengan sex selain dia minta saya pegang pahanya.
Beberapa waktu kemudian, kita masih
saling kontak baik lewat facebook maupun telepon. Namun akhirnya hubungan kami
berakhir. Waktu itu akun facebook saya dinonaktifkan (diblokir admin) dan
sewaktu buka lagi yang baru, saya tidak dapat mencarinya. Bahkan sampai
sekarang, saya masih mencari, namun tidak bertemu. Nomor handphone pun hilang
gara-gara handphone saya rusak sehingga akhirnya saya ganti. Begitulah kisah
pertemuan dan pertemanan dengan seorang kenalan di facebook. Sayang sekarang
sudah hilang kontak. Entah mengapa sulit mencarinya, apa karena dia sudah
tiada? Dia memang punya penyakit lumayan berat. Ada kelainan di jantung
sehingga dokter berpesan untuk dioperasi. Dia sendiri sudah pasrah kalau
sewaktu-waktu dipanggil Yang Maha Kuasa.
Sampai saat ini saya tidak
pernah copi darat lagi dengan teman-teman via Facebook. Maklum ngeri juga bertemu dengan
teman-teman FB, Karena biasanya ujung-ujungnya kalau tidak berbau sex atau jadi
pacar (bf). Saya lebih suka ngobrol alias chat saja di FB untuk berbagi
pengalaman. Kalau yang ini tidak ada resiko kan?
Sudah banyak teman FB yang
mengaku kebablasan. Awalnya kenalan di FB, lalu baru kenalan tidak sampai
seminggu sudah jadi sebagai kekasih (bf). Tidak lama kemudian, keperjakaannya
direngut. Memang tanpa paksaan,karena memang diberikan buat kekasih. Rasanya sakit
untuk beberapa hari. Setelah itu tidak lama kemudian berita klasik : putus. Alasannya
banyak, tergantung situasi dan modus. Untung yang direngut keperjakaan, jadi
kalau menikah tidak ada bekasnya apakah masih perjaka atau tidak. Kalau gadis,
setelah ML kan hilang keperawannya.
Jadi jangan mencari BF di
Facebook. Karena kalau dapat pun, tidak ada yang setia.Pasti selingkuh.Hal ini sesuai
dengan hukum : apa yang mudah didapat, mudah juga hilang.Mudah dapat bf, mudah
hilang juga kan?
Bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar