Minggu, 24 Mei 2015

Teman Gay di Dunia Facebook (4)


Bertemu dengan teman gay di dunia nyata memang mengasyikkan, apalagi kalau orangnya tidak sadar bahwa kita adalah teman di dunia maya juga.

Suatu kali saat sedang menikmati ruang sauna di tempat kebugaran, saya melihat orang yang mirip sekali dengan foto dari salah satu akun pertemanan. Sudah beberapa kali kita chat di dunia maya. Dia seorang arsitek dan umurnya juga sudah tidak muda lagi. Kita ngobrol seru di ruang sauna, tanpa dia menyadari bahwa saya seorang teman di akun facebooknya.

Dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan, memang benar ia adalah orang yang sama dengan orang yang sering ajak chat di facebook. Ia tidak punya seorang kekasih walau dulu ada. Sekarang ia lebih senang menikmati kesendiriannya. Ia sudah berpetualang dengan berbagai cowo gay, bahkan tarafnya sudah internasional. Maksudnya ia melanglang buana ke negeri jiran seperti Singapore atau Thailand serta berhubungan intim dengan cowo gay di sana. Orangnya tampan lho kata dia. Apalagi yang di Thailand karena memang di sana cowonya banyak yang cute seperti bintang film. Nah itu namanya rejeki dia ya. Kalau di Negara lain, ia juga terkadang membawa mitra dari Jakarta. Nah yang ini tidak tahu deh kisah selama mereka meningap…

Yang pasti teman ini orang yang intelektual dan agak pendiam, tapi setelah kenal asyik diajak ngobrol. Sampai sekarang terkadang masih bertemu di tempat kebugaran dan dia masih belum tahu status saya. Mungkin dia sedang sibuk, tapi sejak akun facebook saja di-hack, saya sudah tidak berteman lagi di dunia facebook. Foto yang dulu sempat dipasangnya di profile foto pun sudah tidak lagi dipasang karena pernah ada teman facebook yang cari masalah dengan dia. Entah apa yang mereka lakukan sehingga akhirnya ia merasa diteror karena orangnya suka mencari-cari dia. Mungkin dia sudah tidak mau berhubungan lagi, tapi temannya itu tetap mengejarnya. Akhirnya ia jadi jarang muncul di dunia facebook.

Kalau yang di atas saya kenal di facebook baru kemudian bertemu di dunia nyata. Namun ada juga yang sebaliknya.

Karena iseng dan ingin tahu, maka saya membuat akun facebook samaran. Saya ingin tahu teman ini seorang gay atau bukan. Saya sudah sering bertemu dan ngobrol dengannya. Orangnya juga pintar bahkan dia sudah menyelesaikan pendidikan S2 nya di negeri Kanguru. Sewaktu dia kuliah di sana , kita sering chat juga lalu dia membagikan satu situs untuk memasang foto-foto kita. Sewaktu saya pasang foto di sana ternyata yang pasang di sana sepertinya aneh. Bahkan ada permintaan pertemanan dari orang-orang gay. Saya jadi penasaran, apakah memang dia itu gay? Setelah ia kembali ke Indonesia, kita pun masih sering bertemu. Saya tidak berani untuk bertanya apakah ia memang gay atau bukan. Kalau salah kan bisa runyam. Teman yang satu ini orangnya imut. Istilah sekarang seperti artis K-Pop. Dengan pendidikan luar negerinya, sekarang dia sudah punya rumah sendiri di bilangan Jakarta Barat. Jadi dari segi penghasilan , orangnya sudah mapan.

Untuk mengetahui identitas aslinya, saya pun kemudian meng-add akun facebooknya. Beruntung dia pun menerima pertemanan saya. Jadilah kita chat ngalor ngidul. Setelah cukup berkenalan, saya pun kemudian mulai tanya yang menyerempet identitas. Hobinya memang mengolah tubuh di pusat kebugaran, hanya berbeda tempat dengan saya. Dia sudah melatih tubuhnya sehingga bentuknya sudah padat berisi. Salah satu hobinya adalah memelihara binatang.

Dari perkenalan di dunia maya ini, kita saling meledek. Lalu saya mulai pancing akan kegiatan dan orientasi seksualnya. Rupanya ia terpancing dan kemudian mulai memanggil-manggil kata panggilan mesra…”Sayang..”. Memang lama-kelamaan ia sudah mulai menunjukkan identitasnya. Ia pun mengundang saya untuk menginap di rumahnya karena ia sekarang tinggal sendiri.

Berkali-kali saya diajaknya untuk tinggal di rumahnya, tapi saya tolak karena takut ketahuan (wkwk). Dari hasil chat , ketahuan bahwa memang ia seorang pecinta sejenis seperti yang sudah saya duga. Ia sudah berhubungan intim sejenis sejak kuliah di Aussie. Ia mencobanya dengan kenalannya. Perannya sebagai Bottie (cowo gay yang berperan sebagai wanita dan di’tusuk’ oleh pasangan prianya melalui lubang pelepasannya). Hal ini terus berlanjut bahkan sampai dia balik ke Indonesia dan sampai sekarang. Jadilah ia seorang gay intelektual. Namun sayangnya sesukses apapun, kalau tidak punya pasangan hidup sejati tentu ada masa-masa sepi yang harus dijalani. Karena saya terus menghindar dari ajakan menginap dan bertemu, akhirnya ia pun jarang chat lagi. Harapannya tidak tercapai. Ia perlu seorang kekasih (bf) , tapi tidak mudah mencarinya. Karena memang ia tipe intelektual.

Dunia facebook memang dunia yang memungkinkan perkenalan antar sesama gay. Pertemuan dengan rekan-rekan yang sudah kita kenal pun bisa terjadi di sini. Kalau bertemu secara nyata, tidak mungkin bisa asyik ngobrol seperti di facebook kan? Jadi facebook bisa menjadi media social untuk saling curhat dan berkenalan.


Bersambung….

1 komentar:

  1. Saya Gay 31th. tinggal di bangka belitung. hoby traveling. kalo lagi ada rejeki bisa 2-3x per tahun,
    saya keluar pulau.

    semoga bisa dapat kenalan yg sama sama suka ngetrip.
    barangkali nanti bisa liburan bareng.
    mungkin juga daerahmu menarik untuk dikunjungi, & bisa ditemani sm kamu keliling...?

    saya single. saya gak cari BF.
    udah bosan sakit hati.
    cari teman or saudara itu lebih baik.
    yg sopan... yg punya tatakrama...!

    juga tertarik dengan kenalan yang islami. alim. sholat. agar bisa belajar hidup lebih baik kedepannya.

    maaf yg ngondek / kemayu
    jangan kontak yach... khusus
    yg penampilan normal aja...
    yg porno. yg sibuk ngajak VC bugil.
    langsung blokir.

    BBM : Ajor1986
    WA : O8I2I9I525O

    BalasHapus