Jumat, 29 Mei 2015

Bioskop hidup (3)


Wah teman FB sudah ada yang protes.. bosan ah posting cerita beginian mulu…
Memang susah juga cari topic yang menarik, jadi saya belum bisa bergeser dari tematik yang ada dulu.
Moga-moga dapat pengalaman yang lebih menarik ya agar bisa cerita yang lain

Kalau tiba-tiba saat kamu sedang ganti baju di locker, ada yang ganti baju sepolos-polosnya di depanmu bagaimana?
Ini akan dialami oleh orang-orang yang nge-gymn.
Karena ternyata cukup banyak yang suka berbugil ria saat ganti baju.
Kalau orang bule sudah jamak, karena mereka memang sudah biasa begitu.
Kalau orang Indonesia, masih jarang. Tapi masih cukup banyak.
Beberapa hari lalu, saat saya sedang sedang ganti baju, pemuda di sebelah saya juga ikut.
Orangnya tinggi besar dan agak berbulu.
Dan dengan santai ia membuka seluruh bajunya sampai semua celananya.
Jadi ia dengan cepat menjadi polos sepolos-polosnya.
Padahal suasana cukup ramai di ruang locker, jadi yang lihat cukup banyak lho.
Bahkan ia juga melakukannya sambil ngobrol dengan seorang temannya.
Nah yang seperti ini sudah pengalaman begitu.
Ia melakukannya dengan santai.
Tidak dengan malu-malu.
Ia bahkan sempat menaikkan salah satu kakinya segala.
Siapa yang mau lihat? Gratis, asal tidak malu.

Pernah juga sekitar 2 minggu lalu saya ingin menikmati ruang uap.
Dari muka saya hanya melihat satu orang remaja berbalutkan handuk saja.
Begitu masuk saya langsung duduk saja, karena si remaja tidak mengambil tempat duduk.
Setelah itu saya mau santai-santi.
Herannya seperti ada orang lain di ruang uap.
Sepertinya insting saya mulai bekerja dan saya pun melihat ke samping.
Ajubilah…… saya baru sadar…
Maklum ruang uap dipenuhi oleh uap yang pekat sehingga tadinya tidak terlihat.
Sesosok tubuh besar banget sedang berdiri di samping tempat saya duduk.
Tubuhnya sangat besar karena mirip tubuh seorang sumo asal Jepang itu.
Yang lebih mengejutkan lagi, ia berdiri tanpa sehelai benang pun alias bugil habis.
Wah belum pernah melihat orang segede begitu dengan tubuh polos.
Pantas dari tadi si remaja melihat ke arah sana
Rupanya ada pemandangan aneh begitu.
Setelah itu si remaja keluar ruang uap menyisakan saya dengan si sumo.
Saya coba perhatikan si sumo
Ia rupanya agak sungkan juga diperhatikan begitu.
Dia jadi malu-malu.
Namun karena ingin keluar, ia kemudian turun dari tempat duduk.
Saat itulah saya sempat melihat perkakasnya.
Kecil banget ya dibandingkan dengan bentuk tubuhnya yang raksasa.
Setelah itu ia pun berlalu.
Rupanya sang sumo hanya ingin nampil alamiah saja tanpa menganggu siapa pun.
Menarik juga.
Memang cukup banyak orang yang suka bugil.
Mereka hanya ingin bugil tanpa mengganggu siapa pun.
Buat yang tidak biasa pasti terkejut, namun tipe seperti ini memang tidak mengganggu.
Jadi tenang saja.

Namun berbeda dengan U, seorang kenalan yang sudah lama tidak bertemu.
Rupanya ia sudah mengubah jam latihan gymnya. Pantas sudah lama tidak bertemu.
Jadi waktu bertemu, kami sempat mengobrol panjang lebar.

U ini memang senang berbugil ria.
Maksudnya sambil menyelam minum air.
Kalau ada gay yang suka dengannya saat bugil, maka ia pun mendapat teman kencannya.

Suatu kali ia sedang berbugil ria di ruang sauna.
Lalu masuk seorang pemuda tampan.
Ia pun cepat-cepat menutup bagian perkakasnya.
Biasanya kalau orang normal melihat orang berbugil, ia akan kabur. Tapi tidak dengan pemuda ini.
Rupanya sang pemuda tertarik dengan U.
Saat U menuju kamar bilas, si pemuda juga mengikuti.
Seperti biasa U sengaja membuka sedikit horden kamar bilasnya.
Di seberangnya si pemuda juga membilas badannya dengan membuka horden kamar bilasnya sehingga U bisa melihat bagian rahasia si pemuda.
Memang si pemuda rupanya sudah terbakar nafsunya.Hal ini terlihat dari sudah berdirinya sang perkakas.
Setelah itu si pemuda balik kembali ke ruang sauna.
U juga mengikuti si pemuda.
Jadi mereka masuk ruang sauna berturutan.
Kali ini si pemuda yang memancing U.
Ia mengambil tempat duduk lalu membuka lebar handuk yang dikenakannya.
U sudah tahu isyarat ini dan tidak menyia-nyiakannya.
Buaya dikasih daging, siapa yang tidak mau?
U langsung menggerakkan tangannya menjangkau benda idamannya.
Si pemuda mempersilahkan U untuk meraih milik pribadinya itu.
Ia malah sangat mengharapkan U segera memainkan miliknya itu.
Maka jadilah U dan si pemuda sama-sama saling membutuhkan.
Dengan cepat handuk penutup milik si pemuda tersingkap lebar.
Benda miliknya yang sudah membesar dengan ukuran puncak itu diraih
U yang sudah pengalaman langsung menggerak-gerakkanya tangannya untuk merangsang si pemuda.
Kesempatan memang memungkinkan.
Hanya ada mereka berdua di ruang sauna.
Si pemuda pun meminta agar U langsung meminta agar U menggerakkan tangannya dengan lebih cepat.
U mengabulkan permintaan si pemuda, karena U tahu si pemuda ingin mencapai tujuannya.
Si pemuda puas dengan kocokan U dan memintanya untuk memaju mundurkan dengan lebih cepat.
U lagi-lagi mengabulkan permintaan si pemuda.
Si pemuda tambah menikmatinya. Ia terus meminta lajut gerakan tangan U dipercepat lagi.
U ingin memuaskan si pemuda dan terus melajukan gerakan tangannya sampai si pemuda memberi tanda .
U tahu bahwa tanda itu menunjukkan si pemuda sudah hampir selesai.
Ia pun terus melakukan tugasnya, sampai si pemuda benar-benar mencapai puncaknya.
Cairan kenikmatan si pemuda keluar dan terus dikocok U sampai semua cairannya keluar.
Akhirnya semua lava putih si pemuda habis keluar.
Setelah itu si pemuda mengucapkan terima kasih.
Ia sudah mendapatkan kenikmatannya.
Itu memenuhi kebutuhannya..
U juga puas karena telah membahagiakan si pemuda.
Namanya mutualisme simbionisme. Saling menguntungkan.
Nah ini termasuk efek samping dengan bioskop hidup.
U sudah melakukannya.
Ia sengaja berbugil ria agar ada yang melihat.
Kalau ia bertemu jodoh, maka ia mendapat hadiah
U memang tidak mau menyodKoi atau menghisap milik para pemuda.
Ia hanya berani memainkan milik si pemuda.
Setelah si pemuda puas, ia tidak melanjutkan lagi dan berakhir sudah permainannya.
Si pemuda yang bekerja sebagai EO (event organizer) pun balik ke rumahnya.
Lagi-lagi sebuah adegan dari bioskop hidup di tempat kebugaran.
Tidak ada satpam atau petugas kebersihan yang tahu.
Hanya ada bebatuan yang menjadi saksi perbuatan mereka.

U yang bisa memainkan perkakas si pemuda seperti mendapat durian runtuh.
Si pemuda tergolong tampan.
Kisahnya rupanya bukan hanya satu itu saja….
Ia bercerita dengan penuh semangat.
Maklum sudah lama tidak bertemu.


Bersambung…

Rabu, 27 Mei 2015

Teman Gay di Dunia Facebook (5)


Kali ini kisah yang tergolong menyedihkan. Kisah tentang salah satu teman FB yang sudah cukup lama chat , namun sekarang kita sudah tidak friend lagi di FB karena ia sudah unfriend saya. Mungkin teman-teman yang lain bisa belajar dari pertemanan kami ini.

Tidak mudah menemukan teman yang bisa cocok untuk teman ngobrol di dunia maya. Saya berteman dengan Z (sebut saja demikian) cukup lama walau belum tergolong lama amat (saya juga lupa tepatnya kapan kita mulai berteman di FB). Dialah akun pertama yang saya add setelah saya membuat akun FB baru karena akun FB lama dalam status disable oleh admin FB nya.

Z berusia sekitar 35 tahun dan masih belum menikah sampai saat ini. Maklum setelah putus dengan kekasih wanitanya, ia malah asyik bercengkerama dengan kekasih pria nya. Tidak tanggung-tanggung ia punya lebih dari 1 kekasih pria. Istilahnya kalau dalam dunia normal adalah playboy sedangkan dalam dunia kaum sejenis disebut Play-G-boy (ini istilah saya sendiri dan belum dipromosiin kemana-mana). Istilah kerennya ia adalah bi-sex dengan kecenderungan lebih kuat ke cowo.

Dia bukan anak pertama dan bukan anak terakhir dari keluarga yang punya usaha dalam dunia medis. Sebagai cowo tertua dia diharapkan ikut membantu usaha keluarganya yang saat ini ditangani oleh sang mama. Lulusan salah satu universitas swasta di Jakarta Utara yang sudah berganti nama ini, sekarang bekerja sebagai professional di bidang pemasaran. Kedudukannya juga sudah mapan dengan sebuah sedan sebagai fasilitas dari perusahaannya dan sebuah apartemen milik sendiri di kawasan Jakarta Utara.

Petualangannya di dunia kaum sejenis sudah sangat banyak. Pemuda yang pernah menjadi mitra-sex juga sudah banyak (bilangannya sudah di atas 3 digit angka). Mereka adalah para pemuda yang masih gres (belum pernah melakukan hubungan intim dan kemudian menjalani pengalaman pertamanya dengan Z) sampai yang sudah cukup berpengalaman. Mungkin karena pengalamannya sudah banyak, maka ia bisa mengatur hubungan dengan para kekasihnya. Dia bisa memonitor waktu dan tempat keberadaan para kekasihnya dan selama ini tidak pernah berbenturan.

Sebenarnya kekasih benarnya ‘hanya’ ada 2 orang. Sebut saja yang satu sebagai istri tua dan yang lain sebagai istri muda. Yang istri muda lebih disayang, walau jatah hubungan intim tetap diberikan kepada istri tua. Dia memang berperan sebagai suami (maksudnya TOP). Dia memang tipe cowo manly sehingga disukai oleh para istrinya itu. Sebagai eksmud, ia suka mengajak kekasihnya untuk menikmati bermalam di hotel-hotel berbintang. Tentunya bukan sembarang bermalam, pasti disertai dengan bumbu-bumbunya. Beruntung para kekasihnya sekarang karena Z sekarang sudah agak jinak.

Z dulunya memang benar-benar play-G-boy. Ia akan mengajak berbagai brondong dan pemuda gay untuk dipakainya. Maklum ia kan kaum berpunya dan bisa dengan mudah mendapat pasangan berhubungan intim. Sudah ratusan lubang dia nikmati termasuk yang masih perjaka. Akhirnya dia ketemu batunya saat berhubungan intim dengan brondong perjaka. Sang brondong dengan rela memberikan lubangnya untuk dinikmati. Sayangnya lubangnya terlalu kecil bagi perkakasnya yang tergolong lumayan besar ukuran panjang dan diameternya. Akibatnya setelah berhubungan intim, memancar keluarlah darah dari lubang sang brondong. Darah yang keluar mengucur alias banyak. Akhirnya Z trauma untuk mencari lubang-lubang lainnya. Setelah itu Z hanya mau mempermainkan perkakas kekasihnya dengan tangan dan mulutnya saja demikian pula sebaliknya. Dalam hal ini pastilah pengalamannya sudah sangat banyak.

Sejak ia bertobat jadi petualang dunia sex, ia akhirnya memilih untuk punya pasangan tetap saja walau lebih dari 1 orang. Namun demikian ia tetap tidak bisa meniadakan sama sekali nalurinya untuk mencari cowo lain yang cute. Karena sudah bertekad hanya punya kekasih, di luar itu semuanya hanya berstatus brother (adik) saja. Maksudnya walau statusnya brother, masih boleh ciuman seperti itulah. Nah yang berstatus brother ini boleh banyak. Jadi apa bedanya ya?

Z ini punya hobi minta foto perkakas teman FB, apalagi yang cute. Jadi ia sering mendapat kiriman foto perkakas begitu dengan imbalan foto perkakasnya sendiri (tidak tahu apakah benar atau tidak milik dia sendiri. Ngakunya sih milik sendiri). Jadi dia sering meng-add teman FB yang ganteng untuk saling tukar foto perkakas. Nah permasalahan timbul sewaktu Z minta foto perkakas saya. Dari dulu saya tidak mau mengirimnya karena malu juga harus pose bugil begitu. Lagipula nanti kalau tersebar bagaimana? Bisa tidak tidur mikirin akibatnya. Sebenarnya saya sudah memberi solusi lain. Saya sudah cari foto perkakas yang mirip punya saya dengan mencarinya di google. Karena kalau diperhatikan jenis perkakas kan tidak banyak berbeda. Tetapi dia tetap tidak mau. Harus punya saya sendiri. Heran juga kenapa sih ngotot harus punya sendiri. Kan kalau saya bilang itu punya saya, memang dia bisa bedain? Namun tetap dia tidak bisa terima alasan saya, karena saya pernah iseng bilang mau kirim waktu diminta kirim, akibatnya dia menuntut janji. Katanya janji tetap janji! Jadi kalau tidak mau foto dan kirim foto bugil , saya pembohong. Memang benar juga sih. Siapa suruh saya mau mengiyakan permintaan dia dulu. Sekarang realisasinya tidak jalan. Apalagi janjinya sudah lama. Heran juga saya, kenapa dulu saya mau ya diminta untuk kirim foto begituan. Jadi ujung-ujungnya salah saya juga ya.

Masalahnya saya kan belum siap foto begituan, lagipula kan takut juga ya kalau beredar kemana-mana. Saya pernah punya teman FB yang dengan berani mengirim foto-foto bugilnya. Jelas terlihat wajah dan perkakasnya yang sedang berdiri, dan bukan hanya satu saja tetapi lebih dari 5 buah foto. Lalu kemudian sewaktu melihat-lihat salah situ situs yang memasang foto-foto cowo bugil, ternyata foto dia terpampang semua di sana. Kalau sampai teman dan keluarganya melihat foto-foto itu, pasti keluarganya akan malu besar! Kasihan benar hidupnya selanjutnya. Apalagi dia orangnya taat beribadah. Bisa dipecat dia dari agamanya! Tidak ada agama yang membenarkan aksi foto seperti itu kan? Kalau hanya antar teman saja, tidak ada yang tahu. Begitu tersebar kemana-mana, habislah nasibnya. Contoh : Ariel Noah yang beredar video nya sehingga ia pun masuk penjara! Memikirkan saja bisa membuat perut kita mules kan?

Karena sayamemang tidak bermaksud memberi foto seperti itu maka Z marah dan mengancam. Awalnya kalau sampai dua bulan tidak mengirim foto yang diminta, maka hubungan kita end. Lalu diperbarui kalau sampai selamanya tidak pernah kasih maka hubungan kita end. Hal ini dilakukan dengan jalan langsung unfriend pertemanan kita. Itu hukuman untuk orang yang berbohong, begitulah kira-kira bunyinya. Nah kalau sudah begini, namanya nasib. Tapi tidak apalah. Itu konsekuensi karena terpancing provokasi Z. Namun itu memang salah sendiri, kenapa tidak bisa menjaga diri. Jadi kehilangan teman karena salah sendiri. Tidak bisa menyalahkan Z yang mati-matian ingin melihat perkakas saya. Dia akan menunggu sampai saya menyerah. Jadi kapan ya saya akan menyerah?


Bersambung….

Selasa, 26 Mei 2015

Bioskop Hidup (2)

Kisah ini sebenarnya pernah saya tulis sebelumnya di akun Facebook saya yang sudah di-disable oleh admin Facebook. Tapi karena menarik, saya coba tuliskan kembali.

Sore itu, saya ingin menikmati suasana tempat kebugaran seperti biasa. Kali ini berkunjung ke Jakarta Selatan. Biasanya yang datang ke sini kebanyakan campuran dari berbagai suku di Indonesia. Sewaktu saya berganti pakaian dan memakai handuk, saya bertemu dengan seorang pemuda Indo yang menawan. Sewaktu amprokan, ia hanya tersenyum ramah. Terlihat dari gayanya memang sepertinya ia orang mudah bergaul dan sangat percaya diri.

Ternyata kami bersua kembali saat saya ingin masuk ruang uap. Rupanya memang ia sudah selesai nge-gym dan mau menikmati ruang uap dan sauna. Memang orangnya charming dan ia sebenarnya bisa menjadi model atau aktor di Indonesia.

Suasana tempat kebugaran saat itu memang lumayan ramai.Cukup banyak pengunjung yang menikmati ruang uap dan sauna. Si pemuda tersebut (kita sebut saja X) entah mengapa tampak mundar mandir di area ruang uap dan sauna. Hal itu awalnya hanya mengindikasikan bahwa ia penikmat suasana di ruang uap dan sauna. Berarti sama dengan saya juga.

Setelah itu itu saya bertemu lagi di ruang sauna. Saya duduk di dekat pintu. Di sebelah saya duduk seorang pemuda Tionghoa yang lumayan cute (sebut saja Y) dan di sebelahnya duduklah si X itu. Di samping itu ada pemuda lain (sebut saja A) yang duduk dekat pojok tempat duduk yang di ujung lainnya karena ruang saunanya memang berbentuk huruf L. Jadi ia duduknya lumayan jauh.

Entah mengapa si X rupanya tertarik dengan Y. Ia pun berusaha menggoda Y. Awalnya sih masih malu-malu. Ia coba menyentuhkan kakinya ke kaki si Y. Rupanya si Y orangnya pendiam, sehingga tidak berani membalas perlakuan X, namun ia tidak menolak juga alias ia hanya mendiamkan saja. Karena Y tidak menolak maka X tambah berani dengan menyentuh tubuh Y lainnya. Jadi X sengaja menyentuhkan tangannya di bahu dan lengan Y. Lagi-lagi Y hanya diam saja. Tentu saja ini merupakan isyarat bagi X untuk terus maju.

Sementara itu ruang sauna bertambah 2 penghuninya. Yang pertama seorang bule yang lumayan tampan dan bertubuh tinggi kurus. Dia duduk di sebelah X. Sedangkan yang kedua adalah pemuda Indo yang tampangnya sangat macho (sebut saja B) yang mengambil posisi berdiri dekat tungku batu tempat memancarnya panas. Bertambahnya penikmat sauna tidak menghentikan ulah dari X. Ia rupanya sudah menduga bahwa penikmat sauna lainnya menikmati tontonan yang dia berikan. Ia terus merangsang si X di depan kami semua.

Dugaan X benar. Tidak ada yang protes dari pengunjung lainnya. Hanya Y yang agak malu dan sempat keluar dari ruang sauna. Mungkin karena ia merasa panas, lalu ia masuk kembali. Rupanya ia juga menikmati rangsangan yang diberikan oleh X. Si bule yang melihat aksi X sangat terangsang. Ia bahkan sempat membuka dan memperlihatkan perkakasnya yang luar biasa besarnya. Kasihan juga bule itu. Rupanya X lebih tertarik dengan Y dan terus merangsangnya dan mengacuhkan si bule. Si bule hanya bisa mengelus perkakasnya sendiri dan menonton ulah X walau ia sudah membuka kesempatan seluas-luasnya kepada si X untuk memainkan perkakasnya.

X semakin berani melakukan aksinya. Ia sudah tidak lagi sekedar menyentuhkan kakinya ke kaki Y atau menyentuh tubuh dan lengan atas Y, tapi ia sudah mulai berani meraba perkakas Y. Y yang semula malu-malu ditonton kami semua, lama-lama cuek. Ia membiarkan saja ulah si X. Malah si X dibiarkan menciumnya di depan kami semua. Ulah X dan Y ini benar-benar membuat suasana ruang sauna tambah panas. A dan B yang awalnya terpisah lalu kemudian merapat. Mereka dua pemuda tampan yang terangsang nafsunya melihat ulah X dan Y. Mereka juga mencontoh apa yang dilakukan oleh X dan Y. Mereka kemudian saling mencium dan merangsang perkakas pasangannya. Bisa dibayangkan ruang sauna seperti apa? Nafsu sudah merajalela. X dan Y, A dan B. si Bule merangsang sendiri dan saya jadi penontonnya.

Rangsangan X semakin menjadi. Dia sudah berani mengeluarkan perkakas Y dari kandangnya. X mengeluarkan segala jurusnya untuk merangsang Y. Dari permainan tangan sampai mulutnya semuanya dikerahkan. Y benar-benar menikmati perlakuan X sampai akhirnya ia mencapai puncaknya! Puncak permainan memang menjadi akhir dari pertunjukan.
Satu per satu mereka meninggalkan ruang sauna. Dimulai dari Y yang sudah mencapai kenikmatannya. Lalu X yang berhasil menaklukkan buruannya dan membuatnya terkapar kenikmatan. Si bule yang tidak bisa menyalurkan hasratnya. A dan B yang asyik bermain berdua. Semuanya bukan pemuda sembarangan. Mereka memiliki wajah yang tergolong tampan.
Kalau para pemuda tampan sudah masuk komunitas kaum sejenis, memang yang tersisa untuk para gadis tinggal sedikit. Namun jangan khawatir , masih cukup walau harus cepat digandenga agar jangan sampai digondol kaum sejenis. Jadi siapa cepat siapa dapat.

Kisah ini benar-benar real terjadi. Mata saya melihat sendiri. Mereka sudah tidak malu-malu lagi mengeluarkan perkakas mereka. Satu per satu membiarkan lawan mengeluarkan perkakas mereka dari sarangnya. Pemenang dari segi ukuran pastilah si orang bule. Ukurannya sudah pasti di atas 20 cm. Sedangkan yang lain berukuran standar sekitar 15 cm an. Kalau saya tidak melihat aksi mereka, saya menduga mereka adalah pemuda normal belaka. Bahkan A dan B sepertinya sangat macho, namun setelah terangsang mereka jadi menyimpang juga.


Sebenarnya tidak mudah melihat pengalaman seperti ini. Saya juga baru pernah melihat aksi porno yang melibatkan cukup banyak pemain. Anehnya sekarang seperti mereka lebih berani melakukan aksinya. Mereka bisa menduga bahwa ulahnya diterima. Jadi bagi anak-anak dan remaja yang mau fitness, harus hati-hati. Salah-salah mereka bisa melihat adegan 17 tahun ke atas, bahkan salah-salah bisa menjadi salah satu dari komunitas sejenis.

Bioskop Hidup (1)


Saya punya hobi untuk tiduran di ruang uap pusat kebugaran. Rasanya enak, kalau lagi lelah bisa tidur benaran. Nah dari kebiasaan ini saya bisa mendapat tontonan 17 tahun gratis antar para cowo gay.

Badan kalau sudah lelah, rasanya ingin cepat-cepat istirahat, jadi begitu tiba di ruang uap beberapa hari yang lalu dan suasananya memungkinkan karena tidak ada orang lain, maka langsung saja saya berbaring. Enak banget meluruskan badan setelah kerja seharian.Mungkin buat yang tidak mengetahui, saya berikan informasi tentang manfaat ruang uap. Bagi yang punya masalah dengan kekasaran kulit, bisa coba menghaluskannya di ruang ini. Seperti kapalan akan hilang setelah rutin menikmati uang di ruang ini. Itu sudah saya alami sendiri. Lalu kalau menderita sakit batuk, boleh coba juga ke mari. Rasakan khasiatnya. Apalagi kalau ruang uapnya dilengkapi dengan aroma teraphy. Afdol banget. Saya pernah bertemu dengan seorang engko-engko yang diminta untuk terapi karena bermasalah dengan sinusnya. Waktu itu dia mencoba menggunakan ruang uap untuk melakukan terapi dan hasilnya afdol. Maknyus. Dia tidak perlu keluar uang ekstra untuk pergi ke rumah sakit buat terapi. Buat para cowo yang malas mandi, boleh juga berlama-lama di sini, karena bisa membuka pori-pori dan mengeluarkan keringat sehingga tercuci bersih kotoran tubuh (tentunya harus mandi setelahnya).

TIdak lama setelah menikmati istirahat di ruang ini, terdengar pintu terbuka berkali-kali. Saya tahu itu tanda orang keluar masuk ruang uap. Karena sedang menikmati tiduran, saya tidak peduli. Mereka juga tidak peduli dengan kehadiran saya. Setelah beberapa saat kemudian, saya merasa kondisi sudah mulai membaik. Kelelahan dan rasa ngantuk sudah berkurang setelah sempat tertidur sejenak di ruang uap. Saya pun mulai membuka mata memperhatikan kondisi di ruang uap. Rupanya saya mendapat 3 orang teman yang sedang menikmati ruang uap juga. Mereka tampak sedang duduk sebelah-menyebelah alias dekat-dekatan. Hal yang biasa bukan? Tapi setelah diperhatikan lebih lanjut, rupanya ada hal lain yang sedang mereka kerjakan.

Saya coba konsentrasi melihat apa yang mereka lakukan. Karena pengalaman ini bukan yang pertama kali saya alami. Seperti sudah saya duga, rupanya mereka sedang melakukan aksi 17 tahun ke atas! Dua orang pemuda di kiri kanan (saya sebut saja kiri dan kanan) tampaknya sedang menggerayangi bagian rahasia tubuh pemuda yang di tengah (selanjutnya disebut tengah). Bukan hanya tangan si kiri dan si kanan rajin gerilya di tubuh si tengah, sekali-kali mulut mereka beraksi. Seringkali si kanan ciuman dengan si tengah saat si kiri sedang asyik memainkan perkakas si tengah. Yang paling beruntung memang si tengah. Rupanya dia menjadi incaran dari si kiri dan si kanan karena ketampanannya. Padahal si kiri dan si kanan juga tidak kalah tampan. Apalagi si kanan yang badannya bagus sekali. Yang paling aktif memanjakan perkakas si tengah adalah si kiri. Ia bahkan dengan senang hati menggunakan mulutnya untuk menservis perkakas si tengah. Sekali-kali aksi mereka ditunda karena ada orang lain yang masuk ke ruang uap. Tapi terkadang mereka acuh juga dengan orang itu dan mereka tetap melanjutkan aksi mereka. Mungkin mereka sudah kenal dengan orang yang masuk dan sudah tahu bahwa ia gay juga, jadi mereka tidak peduli.

Karena permainan mereka cukup lama, sesekali mereka keluar ruang uap untuk ganti udara (maksudnya agar dapat menormalisir nafas mereka yang sumpek setelah cukup lama di ruang uap walau uapnya tidak pekat dan panas). Mereka terkadang sengaja mengecek kondisi saya (maksudnya apakah masih tidur), setelah itu mereka cuek saja. Jadi tontonan gratis ini berlangsung cukup lama. Tangan si tengah pun ikut beraksi meraba tubuh rekan-rekan nya di kiri kanan agar mereka tambah semangat memanjakan perkakasnya.Bahkan sesekali tangannya juga mencari perkakas si kiri dan si kanan. Tampaknya si kiri tidak terlalu memberi kesempatan pada si tengah untuk meraba perkakasnya. Saya tidak tahu alasannya apa. Namun setelah memperhatikan lebih lama, rasanya dapat ditebak. Walaupun si kiri orangnya kurus dan tinggi, namun perkakasnya berukuran kecil. Hal ini mudah terlihat karena saat digenggam , tangan yang menggenggamnya dapat menutupi seluruh perkakasnya. Jadi mungkin saja si kiri malu dengan ukurannya sendiri, jadi ia hanya mau menservis si tengah saja.

Setelah berkali-kali si kiri dan si kanan merangsang si tengah dengan tangan dan mulut mereka di sekujur tubuh dan perkakas si tengah, akhirnya terdengar suara mengerang-erang si tengah. Rupanya dia sudah hampir mencapai puncaknya. Si kiri terus memaju mundurkan mulutnya sampai akhirnya erangan si tengah berhenti. Rupanya ia sudah selesai alias ia sudah mengeluarkan cairan kenikmatannya. Si kiri rupanya tidak menyia-nyiakan cairannya dan menghabisinya. Herannya setelah itu ia mencium dan membagikannya juga ke si tengah. Si tengah memang yang paling puas. Setelah pamitan dengan si kiri dan si kanan, ia pun keluar ruang uap. Memang tubuhnya tidak setinggi si kiri tapi ia paling beruntung karena proporsional dan apakah memang dia seorang selebritis? Tidak tahu juga karena saya kurang mendalami para aktor Indonesia.

Setelah itu si kanan juga bangkit berdiri hendak keluar ruang uap. Hanya ia iseng melewati saya dan mengecek kondisi saya. Melihat mata saya terbuka dan memperhatikannya, dia jadi malu.
“Eh koko sudah bangun ya? Saya kira masih tidur” sapanya.
“Tidak. Saya sudah bangun kok!” jawab saya.
“Wah saya tidak tahu.” Sambil berkata dia meraba perkakas saya di balik handuk!
Saya pun menepisnya.
Dia tertawa dan akhirnya pamit.
“Saya nge-gymn dulu ya”
Akhirnya dia pun keluar. Orangnya putih dan badannya bagus banget. Ramah lagi. Belum lagi mukanya cute lho.

Terakhir si kiri bangkit berdiri. Rupanya ia juga mau keluar ruang.
Ia bangkit dengan membuka handuknya sehingga perkakasnya terlihat jelas sedang berdiri tegak.
Rupanya aksinya terhadap si tengah membuatnya terangsang sehingga perkakasnya ingin dipuaskan.
 Setelah dengan bangga memamerkan perkakasnya yang sedang berdiri tegak, akhirnya ia pun keluar.

Berakhir sudah tontonan 17 tahun ke atas.
Para pelakon sudah selesai melakukan aksinya.
Mereka pun melanjutan kehidupan dan kegiatan mereka setelah membilas segar tubuh mereka.
Siapa yang bisa mengenali mereka?
Hanya ruang uap yang menjadi saksi.
Mereka melakukannya suka sama suka dan tidak perlu bayar!
Siapa yang peduli?
Hanya pembersih (cleaner) yang bolak balik membersihkan air yang terjatuh di lantai yang membuat mereka menghentikan ulah mereka sekali-kali. Namun setelah itu mereka beraksi kembali.

Tempat kebugaran memang menjadi tempat pertemuan komunitas kaum sejenis.
Tidak seperti pertemanan di Facebook yang harus janjian untuk bertemu dahulu, di sini bisa langsung bertemu dengan berbagai jenis cowo gay. Tinggal pilih yang mana yang cocok.
Ada yang bilang, tempat kebugaran dipenuhi oleh kaum sejenis ini.
Saya pikir ada benarnya juga walau tidak semuanya.
Sebenarnya paling enak menjadikan tempat kebugaran sebagai tempat menghilangkan stress dan bertukar pengalaman.
Siapa mau? Hati-hati ya efek sampingnya.
Bila tidak ingin menjadi bagian dari komunitas sejenis, sebaiknya cepat-cepat kabur.

Kalau tidak bisa-bisa hilanglah keperjakaanmu!
Siapa ingin bijak, hendaklah bisa melihat kondisi.

Minggu, 24 Mei 2015

Teman Gay di Dunia Facebook (4)


Bertemu dengan teman gay di dunia nyata memang mengasyikkan, apalagi kalau orangnya tidak sadar bahwa kita adalah teman di dunia maya juga.

Suatu kali saat sedang menikmati ruang sauna di tempat kebugaran, saya melihat orang yang mirip sekali dengan foto dari salah satu akun pertemanan. Sudah beberapa kali kita chat di dunia maya. Dia seorang arsitek dan umurnya juga sudah tidak muda lagi. Kita ngobrol seru di ruang sauna, tanpa dia menyadari bahwa saya seorang teman di akun facebooknya.

Dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan, memang benar ia adalah orang yang sama dengan orang yang sering ajak chat di facebook. Ia tidak punya seorang kekasih walau dulu ada. Sekarang ia lebih senang menikmati kesendiriannya. Ia sudah berpetualang dengan berbagai cowo gay, bahkan tarafnya sudah internasional. Maksudnya ia melanglang buana ke negeri jiran seperti Singapore atau Thailand serta berhubungan intim dengan cowo gay di sana. Orangnya tampan lho kata dia. Apalagi yang di Thailand karena memang di sana cowonya banyak yang cute seperti bintang film. Nah itu namanya rejeki dia ya. Kalau di Negara lain, ia juga terkadang membawa mitra dari Jakarta. Nah yang ini tidak tahu deh kisah selama mereka meningap…

Yang pasti teman ini orang yang intelektual dan agak pendiam, tapi setelah kenal asyik diajak ngobrol. Sampai sekarang terkadang masih bertemu di tempat kebugaran dan dia masih belum tahu status saya. Mungkin dia sedang sibuk, tapi sejak akun facebook saja di-hack, saya sudah tidak berteman lagi di dunia facebook. Foto yang dulu sempat dipasangnya di profile foto pun sudah tidak lagi dipasang karena pernah ada teman facebook yang cari masalah dengan dia. Entah apa yang mereka lakukan sehingga akhirnya ia merasa diteror karena orangnya suka mencari-cari dia. Mungkin dia sudah tidak mau berhubungan lagi, tapi temannya itu tetap mengejarnya. Akhirnya ia jadi jarang muncul di dunia facebook.

Kalau yang di atas saya kenal di facebook baru kemudian bertemu di dunia nyata. Namun ada juga yang sebaliknya.

Karena iseng dan ingin tahu, maka saya membuat akun facebook samaran. Saya ingin tahu teman ini seorang gay atau bukan. Saya sudah sering bertemu dan ngobrol dengannya. Orangnya juga pintar bahkan dia sudah menyelesaikan pendidikan S2 nya di negeri Kanguru. Sewaktu dia kuliah di sana , kita sering chat juga lalu dia membagikan satu situs untuk memasang foto-foto kita. Sewaktu saya pasang foto di sana ternyata yang pasang di sana sepertinya aneh. Bahkan ada permintaan pertemanan dari orang-orang gay. Saya jadi penasaran, apakah memang dia itu gay? Setelah ia kembali ke Indonesia, kita pun masih sering bertemu. Saya tidak berani untuk bertanya apakah ia memang gay atau bukan. Kalau salah kan bisa runyam. Teman yang satu ini orangnya imut. Istilah sekarang seperti artis K-Pop. Dengan pendidikan luar negerinya, sekarang dia sudah punya rumah sendiri di bilangan Jakarta Barat. Jadi dari segi penghasilan , orangnya sudah mapan.

Untuk mengetahui identitas aslinya, saya pun kemudian meng-add akun facebooknya. Beruntung dia pun menerima pertemanan saya. Jadilah kita chat ngalor ngidul. Setelah cukup berkenalan, saya pun kemudian mulai tanya yang menyerempet identitas. Hobinya memang mengolah tubuh di pusat kebugaran, hanya berbeda tempat dengan saya. Dia sudah melatih tubuhnya sehingga bentuknya sudah padat berisi. Salah satu hobinya adalah memelihara binatang.

Dari perkenalan di dunia maya ini, kita saling meledek. Lalu saya mulai pancing akan kegiatan dan orientasi seksualnya. Rupanya ia terpancing dan kemudian mulai memanggil-manggil kata panggilan mesra…”Sayang..”. Memang lama-kelamaan ia sudah mulai menunjukkan identitasnya. Ia pun mengundang saya untuk menginap di rumahnya karena ia sekarang tinggal sendiri.

Berkali-kali saya diajaknya untuk tinggal di rumahnya, tapi saya tolak karena takut ketahuan (wkwk). Dari hasil chat , ketahuan bahwa memang ia seorang pecinta sejenis seperti yang sudah saya duga. Ia sudah berhubungan intim sejenis sejak kuliah di Aussie. Ia mencobanya dengan kenalannya. Perannya sebagai Bottie (cowo gay yang berperan sebagai wanita dan di’tusuk’ oleh pasangan prianya melalui lubang pelepasannya). Hal ini terus berlanjut bahkan sampai dia balik ke Indonesia dan sampai sekarang. Jadilah ia seorang gay intelektual. Namun sayangnya sesukses apapun, kalau tidak punya pasangan hidup sejati tentu ada masa-masa sepi yang harus dijalani. Karena saya terus menghindar dari ajakan menginap dan bertemu, akhirnya ia pun jarang chat lagi. Harapannya tidak tercapai. Ia perlu seorang kekasih (bf) , tapi tidak mudah mencarinya. Karena memang ia tipe intelektual.

Dunia facebook memang dunia yang memungkinkan perkenalan antar sesama gay. Pertemuan dengan rekan-rekan yang sudah kita kenal pun bisa terjadi di sini. Kalau bertemu secara nyata, tidak mungkin bisa asyik ngobrol seperti di facebook kan? Jadi facebook bisa menjadi media social untuk saling curhat dan berkenalan.


Bersambung….

Jumat, 22 Mei 2015

Teman Gay di Dunia Facebook (3)


Kalau ditanya pernah tidak copi darat? Maksudnya pernah tidak bertemu langsung teman-teman yang dikenal via facebook? Teman-teman Facebook yang meminta bertemu tergolong sangat banyak. Namun karena tahu konsekuensinya bisa ‘jadian’ dan buat sensasi dan luka-luka di hati-hati masing-masing, maka sampai saat ini boleh dibilang sangat langka saya mau dan pernah bertemu di dunia nyata.

Jujurnya saya pernah sih bertemu dengan seseorang yang saya kenal di dunia Facebook ini. Orangnya tergolong cute. Sewaktu kecil ia pernah menjadi pemeran bintang film sinetron. Ia campuran antara Tionghoa dan Jawa dan merupakan anak tunggal. Dia sempat mengambil sekolah bahasa Tionghoa di Tiongkok sehingga kemampuan Mandarinnya okey punya. Entah mengapa saya sampai tergoda untuk bertemu.

Kita janjian untuk bertemu di Gramedia Central Park. Wah tegang juga nih, berjumpa orang yang hanya kita kenal lewat chat di Facebook. Sewaktu saya tiba, rupanya dia sudah sampai duluan dan dia sedang melihat-lihat buku. Padahal rumahnya terbilang jauh karena tinggalnya di daerah Bekasi. Hal ini menunjukkan dia sangat menghargai janji dan ketepatan waktu. Mungkin karena ia seorang guru, jadi sangat memperhatikan waktu. Tepatnya ia bekerja sebagai guru bahasa Mandarin.

Jadi kita kenalan sekalian memanfaatkan waktu untuk melihat-lihat buku sebentar. Setelah memilih buku yang saya inginkan, lalu saya membayar buku tersebut di kasir. Rupanya ia mencuri lihat nama yang tertera di Kartu Kredit saya sehingga nama lengkap saya pun dia ketahui. Saya juga tahu nama dia yang sebenarnya.

Jadi kita sempat ‘kencan’ sore itu.Dari Central Park, kita pun meluncur ke kawasan Tanjung Duren untuk menikmati makanan Sunda di salah satu restoran yang ada di sana. Sebenarnya ia juga punya mobil,hanya karena malas bermacet ria, maka dia tiba di Central Park dengan taxi. Sambil makan kita pun ngobrol ngalor ngidul dari A sampai Z. Dia pun menceritakan keluarganya dan para mantan pacarnya.

Rupanya teman saya ini sudah pernah punya pacar cewe. Bahkan ia sudah melakukan ML dengan cewenya. Cewenya juga bukan hanya satu. Tapi karena perbedaan paham, akhirnya mereka putus dan ia pun melirik dunia cowo juga. Percintaan manusia memang rumit. Untung sewaktu ML, cewenya tidak mengandung. Kalau tidak terpaksalah ia menikah. Memang gadis sekarang lebih berani. Mereka sudah tidak sungkan lagi berhubungan intim dengan pacarnya sampai pacarnya merenggut mahkota kesuciannya.

Ia orangnya taat beragama.  Uniknya walau suka pergaulan bebas, ia juga senang beribadah. Tidak lupa sembahyang. Kalau dengan cowo, ia tidak pernah main tusuk-tusukan (maksudnya hubungan intim secara anal). Paling-paling ia diajak coba-coba dengan kenalannya untuk mencicipi saling coli dan isap saja. Karena ia cenderung normal, maka ia hanya membiarkan saja cowonya untuk menghisap miliknya tanpa ia berani menghisap milik sang cowo.

Singkat cerita kita sudah ngobrol cukup lama. Akhirnya karena sudah malam, saya antarkan dia pulang ke dekat rumahnya. Jalan tol cukup macet. Memang sekarang di mana-mana kan macet. Jadi di mobil kita melanjutkan lagi pembicaraan kita. Setelah ngalor-ngidul, ia bertanya, “Kamu tidak mau mencoba?“
“Maksudnya?” tanya saya.
“Kamu sudah pernah ML?” tanyanya.
“Belum pernah” jawab saya.
“Kamu mau coba?” tanyanya lalu ia mengambil tangan kiri saya dan menaruhnya di pahanya. Maklum hanya 1 tangan karena tangan yang satu nya lagi sedang mengemudi.
Oh rupanya dia ingin memberikan kesempatan buat saya pegang-pegang. Karena paha kan sudah dekat dengan milik kaum pria. Saya diamkan saja tangan saya di pahanya.
“Tidak mau coba?” tanyanya lagi. Ia pun meminta untuk diusap-usap. Apanya ya?
Ya sudah… maunya dituruti. Tangan hanya berputar di daerah pahanya saja, tidak sampai meraba miliknya. Karena saya takut juga.

Namun ia kembali heran, kenapa saya tidak melanjutkan… “Aduh…maunya diapain sih?” Apa maksudnya ia mau saya buka dan permainkan miliknya? Maksudnya mau dibukain celananya dan dikeluarin? Wah jadi mesum nih… Mungkin maksud dia, kalau gay bertemu, biasanya ada acara tambahan seperti pegang-pegangan gitu.Tapi saya tidak berani.Masa baru pertama kali bertemu sudah begitu? Ngeri banget ya. Biar orangnya ganteng selangit, saya belum siap. Dia sudah berusaha untuk memancing, namun saya tolak.Lagipula saya kan yang mengemudi, nanti kalau terjadi kecelakaan bagaimana? Maklum saya memang tidak berani mengambil resiko walau saya pernah dapat teman chat yang bilang bahwa selama cowonya mengemudi, ia melakukan gerilya dengan membuka celana cowonya dan menghisap punyanya! Katanya sih tidak apa-apa.

Akhirnya tempat tujuan hampir tiba. Ia berkata, “Kamu orangnya baik ya.”
“Kenapa kamu bilang saya baik?” balas saya.
“Kamu tidak mementingkan sex!” jawabnya.
“Iya. Memang saya tidak berani” saya menjawab lagi.
“Saya suka dengan orang baik” katanya lagi.
Nah sama dong. Saya juga suka dengan cowo yang baik. Apalagi cute…

Akhirnya tibalah kami di tempat ia akan turun.
“Terima kasih ya sudah mau anterin” katanya.
“iya sama-sama.”
Akhirnya kami pun berpisah. Tidak ada affair terkait dengan sex selain dia minta saya pegang pahanya.

Beberapa waktu kemudian, kita masih saling kontak baik lewat facebook maupun telepon. Namun akhirnya hubungan kami berakhir. Waktu itu akun facebook saya dinonaktifkan (diblokir admin) dan sewaktu buka lagi yang baru, saya tidak dapat mencarinya. Bahkan sampai sekarang, saya masih mencari, namun tidak bertemu. Nomor handphone pun hilang gara-gara handphone saya rusak sehingga akhirnya saya ganti. Begitulah kisah pertemuan dan pertemanan dengan seorang kenalan di facebook. Sayang sekarang sudah hilang kontak. Entah mengapa sulit mencarinya, apa karena dia sudah tiada? Dia memang punya penyakit lumayan berat. Ada kelainan di jantung sehingga dokter berpesan untuk dioperasi. Dia sendiri sudah pasrah kalau sewaktu-waktu dipanggil Yang Maha Kuasa.

Sampai saat ini saya tidak pernah copi darat lagi dengan teman-teman via  Facebook. Maklum ngeri juga bertemu dengan teman-teman FB, Karena biasanya ujung-ujungnya kalau tidak berbau sex atau jadi pacar (bf). Saya lebih suka ngobrol alias chat saja di FB untuk berbagi pengalaman. Kalau yang ini tidak ada resiko kan?

Sudah banyak teman FB yang mengaku kebablasan. Awalnya kenalan di FB, lalu baru kenalan tidak sampai seminggu sudah jadi sebagai kekasih (bf). Tidak lama kemudian, keperjakaannya direngut. Memang tanpa paksaan,karena memang diberikan buat kekasih. Rasanya sakit untuk beberapa hari. Setelah itu tidak lama kemudian berita klasik : putus. Alasannya banyak, tergantung situasi dan modus. Untung yang direngut keperjakaan, jadi kalau menikah tidak ada bekasnya apakah masih perjaka atau tidak. Kalau gadis, setelah ML kan hilang keperawannya.

Jadi jangan mencari BF di Facebook. Karena kalau dapat pun, tidak ada yang setia.Pasti selingkuh.Hal ini sesuai dengan hukum : apa yang mudah didapat, mudah juga hilang.Mudah dapat bf, mudah hilang juga kan?


Bersambung….

Jumat, 01 Mei 2015

Teman Gay di Dunia Facebook (2)


Para teman gay di facebook seringkali langsung bertanya, kamu TOP atau BOT?
TOP adalah istilah gay yang berperan sebagai laki-laki di mana ia yang bertugas menggunakan perkakasnya untuk menusuk lubang dari partnernya dalam berhubungan intim. Sedangkan BOT kebalikannya yakni gay yang menyediakan lubangnya untuk ditusuk oleh partnernya. Posisi yang pertama biasa berada di atas, maka dikatakan sebagai Top sedangkan yang menyediakan lubang (anus) berada di bawah disebut sebagai Bot. Walau dalam hubungan intim, bisa saja yang BOT tubuhnya di atas TOP.
Menjawab pertanyaan ini saya bilang saya TOP, tapi kemudian ditanya lagi bagaimana kamu jadi TOP kalau kamu tidak pernah berhubungan intim.
Nah itu dia, memang saya hanya berasumsi. Terus terang saya agak ngeri kalau harus menusuk atau ditusuk. Membayangkannya saja sudah seram.
Saya rasa kalau pun saya jadi berhubungan dengan gay, paling jauh hanya saling coli atau kalau orangnya bersih mungkin saling hisap. Itu saja. Lebih dari itu sih seram.

Terus kalau saya ditanya, kamu gay bukan sih?
Saya juga bingung menjawabnya.
Kalau gay dalam pengertian sudah pernah hubungan intim, saya sih belum pernah.
Tapi kalau gay dalam pengertian mengagumi dan senang melihat para cowo yang mukanya cute dan imut, itu sih benar. Herannya banyak gay yang mukanya imut dan cute alias tampan banget, jadinya saya suka gay juga. Nah lho?
Contohnya hari ini saya bertemu dengan seorang cowo yang cute banget. Bukan sekedar cute tapi wajahnya seperti bersinar. Nah ini benar-benar tipe yang sangat saya sukai. Sangat jarang cowo seperti ini. Kebanyakan walau ganteng biasanya mukanya sudah tidak bersinar lagi. Apa gara-gara kebanyakan coli atau hubungan intim ya? Kalau saya perhatikan cowo setelah menikah atau suka coli atau ML , mukanya sudah tidak bersinar lagi. Tapi tidak tahu apa ada teori yang mendukung hipotesa saya ini.
Jadi karena saya bingung menentukannya, saya bilang dalam proses saja. Maksudnya kalau akhirnya keterusan sampai punya bf dan kemudian ML, berarti benar-benar gay (sudah sempurna jadi gay). Kalau sekarang sih bibitnya ada. Hanya apa benar mengagumi cowo lain termasuk gay? Kan semua orang punya kelebihan? Kalau kagum kelebihan orang lain bukannya wajar? Nah ini sih hanya mencari pembenaran diri saja.

Jadi ngapain kamu terjun dan nge-like teman-teman yang gay dan situs-situs gay?
Namanya juga masih bimbang dan dalam proses jadi saya sangat tertarik mempelajari dunia ini. Semua bahan tentang gay saya pelajari dan baca. Jadi walau pun saya tidak pernah ML, minimal saya tahu bahwa kalau ditusuk itu sakit banget. Sebelum ditusuk itu, maka lubang harus dibersihkan dahulu agar penusuknya tidak kapok kena kotoran (jijay banget ya).
Seorang teman FB yang mengajak saya ML sudah mensyaratkan kalau ML harus mau dicuci lubang anusnya dengan cara disemprot. Saya pikir logis juga, siapa yang tidak trauma kalau saat ML bottie (pasangan yang BOT kentut lalu mengeluarkan kotorannya?).
Itu alasan klasik. Alasan yang lebih benar, saya suka banget melihat para cowo cute banget. Rasanya iri dan ingin punya teman seperti itu. Padahal saya sendiri katanya tidak kalah cute (jiah… memuji diri sendiri). Bahkan seorang paman saya bilang, saya bisa jadi bintang film lho.
Yang pasti semakin lama saya berada di dunia maya gay , rasanya makin lama makin terikat dan terjerat walau saya mati-matian tidak mau mengakuinya. Teman facebook saya bilang, “Kamu tuh menyangkal diri (denial). Kapan kamu mau open mengaku bahwa kamu gay?”
Itu dia yang sulit saya jawab. Kalau jadi gay itu tidak dosa menurut ajaran agama saya, saya pasti sudah jadi gay. Tapi karena agama melarang orang gay, maka saya harus berusaha untuk mematuhinya. Biar bagaimana pun saya mau masuk sorga lho. Jadi biar merana , harus berjuang untuk tidak masuk neraka lah.

Ngapain sih kamu meminta para brondong gay untuk tidak sembarangan mencari bf? Bukannya kamu sendiri gay? Kamu sendiri bukan orang baik, mengapa kasih nasihat ke orang lain?
Sudah berkali-kali saya kena marah dari teman-teman facebook. Penyebabnya saya bilang ke mereka agar tidak sembarangan ML dengan orang yang baru dikenal. Karena kalau mereka minta “itu” , pasti itu modus mereka. Mereka hanya ingin dapat keperjakaan gay muda untuk tak lama lagi ditinggalkan. Setelah itu sudah umum para gay muda ini kelimpungan , merasa kesepian, akhirnya mengobral dirinya jadi “penjaja” diri maksudnya sama siapa pun oke saja saat diajak ML. Jadi benar-benar cinta satu malam (ons = one night stand).  Kalau sudah seperti ini, kasihanlah hidupnya. Akan terus merasa sepi, sakit hati dan emosi menjadi tidak stabil. Ujung-ujungnya mau bunuh diri.
Seorang teman facebook saya bahkan memasang foto berupa mata yang mengeluarkan air mata darah! Itu karena saking dia tidak tahannya menderita setelah dirinya diperkosa dan dijadikan gay. Sekarang dia tidak bisa lepas dari status nya itu. Ia sangat sulit hidup normal lagi.
Yang gilanya lagi , orang yang membuatnya jadi gay adalah kakaknya sendiri!
Memang sekarang benar-benar gila. Bukan hanya teman, tetapi saudara kandung pun bisa memperkosa adiknya setiap ada kesempatan karena adanya gejolak birahi yang bangkit dalam dirinya. Ada seorang teman FB yang diajari ML dengan cowo oleh kakaknya sendiri saat berulang tahun ke-17. Setelah itu sang adik pun mengikuti jejak langkah kakaknya.
Jadi saya sih inginnya semua teman-teman FB yang gay punya pasangan hidup yang setia. Jangan sembarangan ML dengan siapa saja. Itu kan ibarat melacurkan diri secara gratis. Itu saja!
Malah kalau mungkin keluar dari dunia gay. Tapi saya terus mengakui keluar dari dunia ini sangat sulit. Itu perlu keajaiban Tuhan.
Jadi sebenarnya frustasi juga mengingatkan teman-teman FB yang masih remaja / pemuda awal yang baru mau atau baru jadi gay untuk tidak sembarangan berpacaran dengan orang yang tidak jelas. Apalagi baru kenal sudah ajak pacaran. Ujung-ujungnya saya kena marah. Tapi biarlah saya kena marah. Daripada nanti ia sakit hati ditinggal oleh para pemangsa yang ingin memanfaatkan tubuh, alat kelamin dan kemudaan mereka. Kalau mereka dapat cowo yang baik sih saya tidak pusing. Tapi dari yang muncul di dunia maya, berapa banyak yang baik?
Sepanjang saya berteman dengan para gay, rasanya saya belum pernah bertemu dengan teman FB yang hanya punya 1 orang bf yang setia sepanjang hidupnya. Rata-rata sudah pernah ‘ditusuk’ atau ‘menusuk’ setelah itu ditinggalkan. Masing-masing mencari kekasih baru. Cari lagi korban baru.
Jujur saya takut punya bf seperti itu. Kalau ada yang benar-benar setia dan baik hati ditambah orangnya cute…. Apalagi tidak pentingkan ML. Wah boleh juga ya…. Ngarep.com. Harapan yang tidak akan pernah terwujud.

Para teman FB juga marah karena saya tidak mau jadi bf mereka atau berteman dekat dengan mereka.
Nah ini juga sulit. Saya sendiri punya criteria terhadap orang yang saya sukai. Seperti juga orang normal pacaran, tentu hubungan akan berjalan langgeng karena ada kecocokkan. Tidak bisa hanya berkata, hi, kamu di mana, kamu sudah punya bf belum, kamu mau tidak jadi bf saya?
Saya pasti menolak ajakan seperti ini. Saya tidak mau orang yang baru saya kenal jadi bf. Status bf ini menurut saya tidak sembarangan.
Kalau saya ikuti keinginan hati dan daging, mungkin semuanya saya sikat. Setelah ML lalu saya tinggalkan. Tapi saya tidak mau seperti itu. Itu bukan tipe saya.
Kenapa sih kamu sulit amat diajak bertemu?
Nah itu dia. Keragu-raguan di dalam hati membuat saya jadi tidak mudah ambil keputusan. Saya masih punya harapan untuk menikah dan punya keluarga. Jadi walau sesulit apapun , saya ingin punya hidup yang normal. Walau rasanya sakit dan sulit , saya akan terus mencoba. Saya tidak ingin membuat orang tua saya menangis. Biarlah saya saja yang menangis. Saya ingin melihat mereka bahagia. Mereka tidak akan bahagia kalau mengetahui anaknya seorang gay. Mereka mungkin akan di-bully oleh saudara atau rekan usaha / kerja mereka. Biarlah saya yang mengorbankan diri.
Saya tahu diri saya lemah. Begitu melihat ada yang cute, rasanya ingin. Kalau sampai diteruskan, pasti jadian. Nah kalau sudah begitu, pasti saya akan sulit melepaskan diri lagi.
Mungkin itu semua hanya kekhawatiran belaka. Tapi lebih baik mencegah daripada mengobati kan?

Kalau pembaca artikel ini tidak setuju dan marah bagaimana?
Itu konsekuensi membuka diri. Tidak semua orang setuju dengan pandangan kita.
Para gay sejati pasti mengolok-olok pandangan saya. Mereka akan berkata, munafik, pengecut atau kata-kata sejenisnya. Biarlah. Saya tidak pusing. Saya adalah saya. Saya ada karena keluarga saya. Saya ada karena orang-orang yang menyayangi dan saya sayangi. Saya tidak ingin mereka terluka.
Mungkin suatu kali saya menutup akun FB saya saat saya sudah memutuskan untuk itu. Saat saya sudah mampu mengubah hidup saya menjadi seutuhnya normal. Rasanya mustahil ya. Tapi saya percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.


Bersambung..