Bagaimana mengawali kisah Boy?
Gara-gara ikut add PIN BB secara buta, akhirnya kukenal Boy. Saat itu Boy masih
sekolah di SMA. Yang pasti Boy adalah seorang remaja cowo , anak pertama dari
dua bersaudara. Adiknya perempuan dan ia sangat sayang dengan adiknya ini.
Kedua orang tuanya sempat tidak memiliki hubungan yang kurang harmonis. Boy pernah
dihajar papanya waktu SD karena kenakalannya. Karena itu Boy anti terhadap
papanya. Hal itu terus berulang sampai SMP. Boy kecil kemudian berontak dan
tidak mau lagi berbicara dengan papanya. Ia merasa papanya mahluk yang sangat
tidak menyenangkan. Buat apa bicara dengan papanya kalau berujung dengan
penderitaan, begitu kira-kira pikirannya. Jadi Boy bertumbuh dalam kondisi
tanpa bimbingan sang papa.
Boy sendiri beruntungnya sudah
diperkenalkan kepada Kristus sejak kecil. Ia boleh dibilang pemuda Kristen yang
baik, walau belum dapat mengetahui kehidupan dunia nyata. Ia mengalami
pertumbuhan rohani yang luar biasa. Bahkan ia sempat diminta untuk menjadi
pembicara (pengkhotbah) di lingkungan gerejanya walau ia sendiri belum
dibaptis. Saya juga tidak tahu bagaimana awalnya, rupanya sejak SMA 1 , Boy
sudah punya akun FB dan PIN BB para teman-teman yang penyuka sejenis. Buat Boy
mereka adalah manusia biasa dan kenapa harus dibeda-bedakan walaupun sudah
mengetahui bahwa kehidupan penyuka sejenis dilarang oleh Tuhan. Sayang nya
pandangan ini yang kemudian menjerumuskannya juga.
Pertama kali mendengar bahwa
Boy sudah tidak bicara sekian tahun dengan papanya rada aneh juga, walau saya
coba memaklumi dan mencari tahu alasannya. Saya coba mengubah pola pikirnya.
Karena suatu kali kelak kalau dia menikah dan punya anak, bagaimana nanti hubungan
dia dengan anaknya. Pasti papanya sedih kalau punya anak tapi tidak bisa
dibimbing dan menjadi penerusnya. Saya pun ikut mendoakan hubungan dia dengan
papanya agar dipulihkan. Uniknya saat tahun baru imlek tahun lalu, menurut Boy,
papanya sudah mulai bicara lagi dengannya dan ia pun menyambutnya. Terjadinya
begitu saja, kata Boy. Pasti itu karena Tuhan mengasihi Boy dan memulihkannya.
Dalam pikiran saya menganggap
Boy sebagai anak yang baik. Status BB nya selalu jelas bermuatkan pesan-pesan
rohani. Lagu-lagunya yang didengarkan juga lagu rohani. Siapa yang tidak suka
melihat anak muda memiliki hati yang dekat dengan Tuhan? Setelah adiknya bertumbuh , ia pun membimbingnya agar dapat menyusun khotbah. Saya memang tidak
mengerti kenapa anak remaja bisa diminta membawakan khotbah. Di gereja saya
sendiri, yang bisa membawa khotbah adalah orang-orang yang sudah menempuh
pendidikan teologia.
Singkat kata, Boy sudah lulus
SMA dan melanjutkan kuliah di Surabaya mengambil jurusan pertambangan. Memang
Indonesia kan punya banyak bahan tambang di perutnya. Jadi pasti bagus masa
depannya. Saya pikir sebagai pemuda Kristen, ia bisa dengan mudah menempuh
kuliah di sana.
Selama ini saya hanya tahu
bahwa di kampus ia pernah menaksir gadis yang satu gereja dengannya di daerah
asal. Namun sang gadis akhirnya memilih teman kuliah sejurusannya. Saya hanya
bilang itu bukan jodoh dan cari yang lain atau konsentrasi kuliah saja. Namun
di luar itu rupanya ada hal lain yang lebih dahsyat terjadi.
Setelah bertanya sana-sini.
Akhirnya terkuak kenyataan yang mengejutkan. Boy rupanya sempat terbawa arus
pergaulan dunia mahasiswa. Ia sempat ikut dugem dan parahnya lagi ada
teman-temannya yang memanfaatkan kepolosan Boy untuk membawanya pada kehidupan
penyuka sejenis.
Rupanya kejadian awalnya
karena pandangan dia yang menganggap bahwa penyuka sejenis itu biasa saja.
Sejak SMA dia sudah punya banyak teman-teman seperti itu. Yang mengejutkan
karena pengaruh teman-temannya itu, ia sempat dikirimi foto-foto yang
mengeksplor unsur seksual. Ia dikirim foto-foto organ vital pria, dan parahnya
lagi ia diminta untuk mengirimkannya juga foto dirinya. Ia tidak menolaknya dan
akhirnya menganggapnya biasa. Beruntungnya ia tidak pernah bertemu langsung
dengan para temannya itu. Bisa dibayangin kalau temannya mengeksploitasi lebih
dari itu.
Namun hidup itu memang penuh
liku-liku. Ada marabahaya yang terus mengancam. Di Surabaya tempatnya menuntut
ilmu terjadi pertemuan yang hampir saja membuat Boy terseret ke dunia lain.
Teman yang dikenal dari facebook dan PIN BB nya bertemu di sana. Boy yang masih
polos tidak menganggap masalah berteman dengan para penyuka sejenis. Memang
tidak masalah sepanjang bisa menjaga diri. Namun karena tidak punya pengalaman
yang cukup, teman-temannya mengajarinya hal-hal yang tidak pernah dilakukan
sebelumnya. Seorang teman penyuka sejenisnya , melancarkan aksinya. Maka ia pun
menjadi bulan-bulanan. Awalnya, bagian tubuh rahasianya diraba-raba. Dia sangat
terkejut. Namun dengan pandainya sang teman memberi alasan atas kelakuannya.
Boy dibiarkan membiasakan diri dengan pelecehan seksual yang dialami.
Berkali-kali temannya melakukan hal ini sampai akhirnya, ia pun dapat
menerimanya.
Oleh temannya, ia pun diajak
kenalan dengan teman-teman yang lainnya. Akhirnya Boy berkenalan dengan banyak
teman serupa. Dari sekedar diraba-raba, akhirnya salah seorang temannya
berhasil menciumnya. Lagi-lagi Boy hanya terdiam saja. Hal yang harusnya
dianggap tabu, diterimanya tanpa melawan. Demi pertemanan! Setelah itu yang
kedua kalinya saat ia dicium, malah ia sudah mulai bisa menikmati.
Berkenalan dengan dunia ini
membuat suatu gairah baru baginya. Teman-temannya berusaha menyeret Boy ke
dunia ini. Maka petualangan Boy pun dimulai. Ia tidak lagi konsentrasi untuk
kuliah. Tapi hidupnya mulai jalan-jalan dan menikmati hal-hal yang belum pernah
dialami. Ia memiliki banyak teman penyuka sejenis. Bahkan yang mengejutkan cukup banyak di antara mereka yang juga ke gereja! Ia pun merasa memiliki kawan
senasib. Penyuka sejenis yang seiman. Begitu kira-kira dalam pemikiran. Hal
yang dianggap dapat mendukung perilakunya.
Boy pun mulai terbiasa dengan perilaku teman-temannya itu.
Bahkan sudah lumrah kalau ia menginap di tempat temannya atau sebaliknya
teman-temannya ngingap di tempat kosnya. Juga sudah biasa kalau teman-temannya
itu menyelipkan tangannya meraba-raba Boy. Perlakuan yang membutuhkan waktu 3
bulan sebelum ia dapat menerimanya. Setelah ia dibiasakan diperlakukan seperti
itu, teman-temannya meminta lebih. Ia pun mulai diminta untuk melakukan hal
yang sama. Teman-temannya itu ingin dipuaskan. Demi pertemanan akhirnya Boy pun
melakukannya. Sudah banyak temannya yang minta servis seperti itu, dan dengan
polosnya Boy membantunya mendapat kepuasan dari tangannya.
Perlahan tapi pasti , Boy pun
diajak kegiatan-kegiatan yang semakin mengarah ke kehidupan sejenis. Ia pun
diajak mandi bareng. Walaupun Boy mengaku tidak melakukan kegiatan seks apapun
selama mandi bareng, namun hal ini tentunya hal yang berbahaya. Untunglah kalau
memang benar-benar tidak terjadi apa-apa, walaupun sangat aneh. Karena temannya
pasti sudah mengincar dia. Hanya tameng kekuatan yang sejati yang bisa
melindunginya.
Satu per satu temannya meminta
perlakuan yang sama yakni ingin dipuaskan walau hanya dengan tangannya.
Terakhir ada seorang teman yang menarik hatinya. Ia bahkan memberikan lebih
dari yang biasa. Maksudnya selain dengan tangan dan ciuman. Ia pun sudah
menggunakan mulut walau belum sampai seperti persetubuhan antara pria-wanita.
Memang temannya ini merupakan teman yang spesial. Namun Tuhan sungguh kasih. Ia
mengasihi Boy. Teman-teman rohaninya di Surabaya mengajaknya aktif di gereja.
Sehingga akhirnya Boy kembali ke gereja untuk aktif beribadah. Terakhirnya
beberapa minggu lalu Boy sudah dibaptis. Puji Tuhan. Allah sungguh heran. Saat
anaknya jatuh, tidak dibiarkan tergeletak. Walaupun merah seperti kirmisi dosa
kita, tetap diampuni.
Hubungan Boy dengan dunia ini
sudah mulai jauh. Boy sudah mulai menghilangkan kontak-kontak dengan
teman-teman penyuka sejenisnya. Namun ia pun masih belum bisa melupakan secara
tuntas walau sudah bertekad untuk menghapus segala kenangan tersebut. Berulang
kali Boy jatuh lagi. Kembali bertemu dengan teman-teman yang penyuka sejenis
dan kembali berhubungan kembali dengan mereka. Bahkan kembali ia berpacaran
dengan mereka. Ini membuktikan betapa sulitnya orang yang sudah terjerat
percintaan sejenis untuk benar-benar pulih dan menjadi normal kembali. Namun
bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Mari kita berdoa sepenuhnya
mendukung Boy agar bisa terbebas sepenuhnya dari pergaulan yang bisa
menyeretnya kembali ke jalan yang lama. Biarlah ia semakin berkobar dalam api
pelayanan. Sekarang kalau ditanya apa yang pernah terjadi waktu ia bergaul
dengan teman-teman gay-nya, ia hanya tersenyum bingung karena sudah lupa. Itu
kisah masa lalunya yang kelam dan ia sudah tidak ingin mengingatnya lagi.
Bahkan ia bingung kalau ditanya. Apa iya dulu ia pernah seperti itu?
Cia you Boy. Tuhan Yesus
mengasihimu. God loves you.
Saya Gay 31th. tinggal di bangka belitung. hoby traveling. kalo lagi ada rejeki bisa 2-3x per tahun,
BalasHapussaya keluar pulau.
semoga bisa dapat kenalan yg sama sama suka ngetrip.
barangkali nanti bisa liburan bareng.
mungkin juga daerahmu menarik untuk dikunjungi, & bisa ditemani sm kamu keliling...?
saya single. saya gak cari BF.
udah bosan sakit hati.
cari teman or saudara itu lebih baik.
yg sopan... yg punya tatakrama...!
juga tertarik dengan kenalan yang islami. alim. sholat. agar bisa belajar hidup lebih baik kedepannya.
maaf yg ngondek / kemayu
jangan kontak yach... khusus
yg penampilan normal aja...
yg porno. yg sibuk ngajak VC bugil.
langsung blokir.
BBM : Ajor1986
WA : O8I2I9I525O