Rabu, 03 Juni 2015

Berendam yuk di onsen..


Pernah berendam bareng-bareng sesame cowo dalam keadaan bugil?
Rasanya jarang yang pernah karena di Jakarta hanya ada beberapa tempat saja yang bisa begitu.
Tidak semua orang bisa masuk ke dalam tempat ini.
Berbeda dengan di Jepang.
Bagi mereka berendam bersama dalam keadaan bugil sudah biasa dan makanan sehari-hari.
Dari yang paling muda sampai yang paling tua, dari anak kecil sampai kakek-kakek semuanya mandi bersama.
Pemandian bersama dalam air hangat ini di Jepang dapat ditemukan di onsen.
Budaya onsen menjadi penawaran wisata yang menarik sewaktu tur ke Jepang.
Tour leader bahkan mengatakan bahwa kami semua harus mencoba berendam di onsen ini.

Sebelum ke Jepang, saya juga sudah tahu tentang onsen ini.
Jadi dari awal memang saya ingin mencobanya.
Karena tidak ada peserta tur yang sudah saya kenal sebelumnya, jadi lebih mudah berendamnya.
Maksudnya kalau kenal kan repot juga ya, nanti jadi bahan gunjingan lagi.

Saya susun stragegi dulu sebelum pergi ke onsen yang ada di hotel.
Saya survey ruang onsennya. Kebetulan tidak ada orang lain. Mungkin para turis belum datang.
Tadi tour guide bilang, kita diminta untuk istirahat lalu makan malam.
Jadi saya simpulkan, semua peserta tour tidak akan ke onsen, Karena mereka akan pentingkan istirahat.
Nah kesempatan ini saya gunakan untuk menikmati onsen pertama kali.
Di kamar tidur sudah ada petunjuk cara menggunakan onsen.
Kita diminta untuk membawa handuk dari kamar sendiri.
Karena di kamar juga disediakan kimono, maka saya ke onsen dengan memakai kimono dan membawa handuk juga.
Sesampainya di ruang onsen, bakiak Jepang saya lepaskan dan taruh di rak yang disediakan.
Setelah itu saya menuju ruang locker untuk menaruh pakaian dan handuk. Di lemari lockernya sudah disediakan kuncinya juga.
Di ruang ini semua baju kita dibuka lalu disimpan di lemari locker. Demikian juga dengan handuknya.
Ada juga yang membawa handuk kecil yang gunanya untuk menutup rambut di kepala. Kalau saya malas bawanya.
Dari kamar locker ke tempat berendam di onsen, kita jalan tanpa mengenakan apa pun alias bugil.
Ibarat sedang pameran baju di catwalk (wkwk).
Wah sensasi sendiri ya. Siapa sih yang pernah jalan bugil di tempat umum?
Lalu sesuai dengan peraturan, kita harus membersihkan diri terlebih dahulu alias mandi.
Hanya mandinya tidak berdiri, tetapi duduk.
Mungkin maksudnya agar airnya tidak berceceran ke mana-mana.
Terdapat beberapa keran air lengkap dengan peralatan mandi.
Tersedia sabun mandi, shampoo dan conditioner. Kalau di Indonesia shampoo dan conditioner dijadikan satu, kalau di sini dipisah.
Awalnya kagok juga mandi dengan cara itu
Belum lagi selain ada tempat duduk kecil, juga disediakan wadah kecil untukmenampung air.
Pertama kali saya tidak tahu menggunakannya, namun setelah memperhatikan orang lain saya lihat fungsinya seperti ember.
Jadi air di sini bisa ditampung di ember kecil itu lalu bagi yang ingin mengguyur tubuh, tinggal angkat saja ember kecil itu. Mungkin ini bagi yang tidak biasa menggunakan air pancuran.
Setelah mencoba beberapa saat, lama-lama pintar juga mandi di sini.
Benar-benar mirip dengan cara mandi orang dulu (perhatikan cara mandi orang-orang di film-film lama)

Setelah bersih-bersih, baru saya cemplung ke kolam air hangat.
Di dindingnya ada angka digital yang menunjukkan suhu airnya.
Ternyata suhunya cukup tinggi yakni 42 derajat Celsius. Suhunya memang sekitar 40 derajat. Bisa turun atau naik sedikit ,tapi suhunya sepertinya terpantau.
Jadihlah saya rendam-rendam sendirian. Berendam di air hangat memang membuat otot-otot jadi rileks.

Saat rendam-rendam itu, barulah masuk orang-orang lain.
Rupanya di hotel tempat kami nginap , juga ada turis dari Taiwan.
Setelah sang turis Taiwan bilas, dia juga ikut berendam. Sepertinya ia sudah terbiasa berendam.
Tentu dia juga bugil.
Jadi buat yang senang melihat perkakas pria, di sinilah tempatnya.
Saya sempat ngobrol dengan dia.
Rupanya di Taiwan juga ada tempat berendam seperti itu.
Dan kebetulan dia juga suka untuk berendam.
Lumayan ada teman ngobrol.

Karena air cukup panas, kita tidak bisa berlama-lama di sini.
Setelah mandi dengan cara yang sama seperti tadi, maka saya pun melangkah keluar.
Karena tidak ada orang yang dikenal, maka saya lebih santai.
Maklum di ruang onsen ini, semuanya harus bugil.
Dari ruang rendam sampai onsen pun kita berjalan dengan bugil.

Saya pun selesai menikmati rendam putaran pertama.
Maksudnya kalau nanti ada waktu, saya mau berendam lagi.
Kapan lagi bisa berendam seperti itu?

Rupanya keinginan saya terpenuhi juga.
Setelah makan malam, acaranya bebas.
Saya juga coba selidiki peserta tour lainnya.
Mereka rata-rata malu untuk datang ke onsen.
Wah bagus juga, jadi saya bisa bebas datang ke ruang onsen kembali.

Saya pun masuk kembali ke ruang onsen.
Jadi untuk kedua kalinya saya menikmati berendam air hangat.
Kali ini ruang onsen didatangani lebih banyak orang.
Waktu saya masuk sudah ada orang yang berendam.
Namun tidak ada orang yang saya kenal, berarti mereka adalah peserta tour lainnya.
Setelah mencari informasi dengan ngobrol, ternyata mereka juga dari Taiwan.
Hanya tidak mudah komunikasi dengan mereka.
Saya sendiri hanya bisa Mandarin sedikit, begitu pakai bahasa Inggris mereka juga tidak fasih.
Jadi kita komunikasi pakai bahasa seadanya, yang penting seru.

Kali ini ada turis remaja dan pemudanya.
Mereka semua juga tidak malu berbugil ria.
Semuanya belum disunat.
Semuanya juga tidak ada yang ereksi.
Ada pemuda yang tampan ikut berendam.
Sayangnya mereka berdua sehingga tidak sempat ngobrol.
Enak juga berendam dengan banyak teman.
Kalau ada teman, enak juga bisa ngerumpi.
Malam ini cukup puas berendam.
Setelah suhu tubuh sedikit meningkat, paling enak ya… tidur!
Jadi sisa malam dilewati dengan tidur.
Seorang saudara saya yang pernah berendam di onsen pernah bilang, wah sensasinya beda.
Walau di kamar tidur dingin, tapi tetap terasa panas setelah balik dari onsen. Jadi dia tidak bisa langsung tidur.
Tapi kalau saya sih biasa saja. Karena setelah balik ke kamar tidur, saya dengan mudah tidur.

Keesokan paginya, saya sudah ancang-ancang menikmati onsen terakhir kalinya. Karena kami akan meninggalkan hotel dengan fasilitas onsen ini untuk menuju ke kota lainnya.
Jadi pk 6 saya sudah masuk ke ruang onsen.
Ternyata di dalamnya sudah ada 1 orang.
Saya coba tanya pakai bahasa Inggris.
Rupanya setelah ngobrol, dia juga dari Indonesia.
Bodohnya saya tidak menyadari bahwa ia adalah tour guide Jepang asal Indonesia dari bus pertama (saya bus kedua).
Wah kali ini ketahuan deh.
Sayangnya pagi ini ada penikmat onsen yang tidak mematuhi peraturan.
Ia berendam tanpa membersihkan badan terlebih dahulu.
Akhirnya selesai juga menikmati onsen yang ketiga kalinya.
Setelah itu seperti diduga, tour guide bus kami meledek saya di bus.
Ya biar saja, toh namanya juga jalan-jalan.
Kan sama-sama bugil ya?

Wah kalau di Jakarta mirip di Jepang, saya mau rendam seperti ini sering-sering.
Katanya bagus untuk kulit kita.
Jadi buat yang jalan-jalan ke Jepang, jangan lupa rendam di onsen ya.

Sebenarnya di Indonesia juga banyak. Coba saja lihat di kampong orang-orang berendam  di sungai.
Hanya bedanya, di onsen rendamnya di air hangat.
Jadi sebenarnya sama saja.
Yang satu air dingin sedang di sini air hangat.
Kalau tidak bisa bayangan, ingat saja waktu camping..

Selamat mencoba onsen…
Jangan malu-malu ya…


1 komentar:

  1. Saya Gay 31th. tinggal di bangka belitung. hoby traveling. kalo lagi ada rejeki bisa 2-3x per tahun,
    saya keluar pulau.

    semoga bisa dapat kenalan yg sama sama suka ngetrip.
    barangkali nanti bisa liburan bareng.
    mungkin juga daerahmu menarik untuk dikunjungi, & bisa ditemani sm kamu keliling...?

    saya single. saya gak cari BF.
    udah bosan sakit hati.
    cari teman or saudara itu lebih baik.
    yg sopan... yg punya tatakrama...!

    juga tertarik dengan kenalan yang islami. alim. sholat. agar bisa belajar hidup lebih baik kedepannya.

    maaf yg ngondek / kemayu
    jangan kontak yach... khusus
    yg penampilan normal aja...
    yg porno. yg sibuk ngajak VC bugil.
    langsung blokir.

    BBM : Ajor1986
    WA : O8I2I9I525O

    BalasHapus