Selasa, 02 Juni 2015

Bioskop Hidup (4)



Semalam saya dapat tontonan gratis lagi.
Saat sedang menuju ruang bilas, saat saya mendengar obrolan dari 2 orang pemuda.
Yang satu ada di ruang locker sedangkan yang lain di ruang bilas.
Mungkin karena sedang sepi, pemuda yang sedang di ruang bilas melontarkan percakapan dari ruang bilas.
Sepertinya biasa saja dan saya juga tidak terlalu perhatikan.

Namun tiba-tiba….. BUMM… mata saya lagi-lagi menangkap yang tidak biasa.
Rupanya pemuda yang di ruang bilas bicara sambil bilas tanpa menutup tirai kamar bilas.
Jadi saya dapat dengan mudah melihat apa yang dilakukannya di ruang bilas itu.
Si pemuda sedang mengeringkan perkakasnya dengan handuk.
Begitu melihat saya melihatnya, si pemuda tambah semangat.
Ia pun memperlihatkan perkakasnya yang memang berukuran lumayan panjang.
Maklum si pemuda itu memang orangnya cukup tinggi, putih, kurus dan …. tampan lho.
Kalau dipikir, mungkin dia orangnya penakut sehingga harus buka tirai kamar bilas karena memang sedang sepi. Alternatif lain : memang dia sengaja membuka tirainya agar bila ada yang lewat kamar bilas, dia bisa memperlihatkan perkakasnya.
Namun saya cenderung menilai dia sebagai penyuka sejenis.
Karena tidak mungkin mau memperlihatkan perkakasnya saat saya lewat, tanpa tujuan tertentu kan?
Sepertinya dia sedang menunggu teman yang diajak bicaranya untuk melihat perkakas dia.
Karena pemuda yang diajaknya bicara, orangnya juga keren.
Kalau pemuda seperti dia berani mempertontonkan miliknya di depan publik, rasanya akan banyak yang menontonnya..

Memang kalau tempat latihan kebugaran sedang sepi, maka terkadang suka ada orang yang menggunakan kesempatan untuk ber-open ria maksudnya dia berharap tidak ada orang lagi di sekitarnya, sehingga ia dapat dengan leluasa untuk berjalan, berbaring dan berbilas tanpa mengenakan apa pun. Jadi waktu seperti ini pasti menjadi milik para penikmat nudis. Jadi jangan kaget kalau terpergok ya.

Setelah melihat si pemuda seperti biasa saya melangkah ke ruang uap.
Biasanya di saat ini, tidak ada orang yang sedang menikmati, jadi saya berjalan santai saja masuk ke sana.
Namun saat masuk, terpaksa saya hentikan langkah sejenak.
Rupanya ada seorang pemuda yang sedang asyik membuka handuknya yang menutupi bagian bawahnya.
Karena tidak enak, akhirnya saya tidak jadi masuk.
Balik arah masuk ke ruang sauna.
Sebenarnya enak juga memperhatikannya karena orangnya cute lho.

Memang pada saat-saat tertentu, di kala ruang sauna dan uap sedang sepi, banyak cowo baik normal atau penyuka sejenis suka memanfaatkannya.
Mereka bisa dengan bebas melepas semua atribut yang dipakainya sehingga tubuh mereka polos.
Setelah itu tergantung orangnya.
Biasanya orang Indonesia malu memperlihatkan bagian rahasianya.
Jadi kalau ada orang lain menghampiri , maka dengan cepat atributnya dipakai kembali.

Saya pernah memergoki tetangga dekat rumah yang sedang berbugil ria saat saya masuk ke ruang sauna.
Saat saya melihatnya, ia pun menjadi malu dan berusaha menutupi kemaluannya.
Namun nasi telah menjadi bubur, upayanya memang berhasil menutupi bagian rahasianya. Hanya hal ini terjadi setelah saya melihat perkakasnya.
Kalau sudah seperti ini lebih baik tersenyum saja daripada stress kan?
Tidak ada gunanya lagi.

Bukan hanya tetangga saya, tapi juga rekan kerja.
Kejadian persis sama dengan kejadian yang dialami tetangga saya.
Saat saya masuk ruang uap, dia sedang bugil.
Ia pun tidak sempat menutupi lagi bagian rahasianya.
Penyebabnya, ia menggantung handuknya di pegangan pintu sehingga perlu waktu lama untuk meloloskan handuknya dari gagang pintu lalu memakainya di sekeliling pinggangnya.
Jadi terpaksa dia pasrah saja.
Mau tidak mau saya melihat perkakasnya yang dihiasi dengan bulu hitam yang cukup lebat.

Untuk menghibur tetangga dan rekan kerja, saya hanya katakan,
“Sudah tidak apa-apa. Tenang saja.”
Habis mau ngomong apa lagi. Kan semua cowo punya
Mau kecil besar, hitam putih, berbulu lebat atau tidak  ….
Tapi biasanya tidak ada yang betah membiarkan perkakasnya terpampang begitu saja.
Kalau tidak pakai tangan, bisa juga pakai handuk menutupinya..
Sangat jarang ada yang malah ingin memperlihatkan perkakasnya begitu saja kecuali orang bule

Kembali dengan kisah U.
Rupanya dia punya kisah dengan perjaka tampan …
Bukan satu malah dua…
Makanya dia senang banget.
Itu rejeki buat dia.
Orang seumuran dia dapat brodong, masih gres dan tampan pula. Siapa yang tidak mau?
Sewaktu dia sedang di ruang uap, masuklah seorang brondong.
Namanya brondong tentu usianya masih muda dan ini juga bukan sembarang brondong.
Dia sepertinya baru mulai karirnya sebagai penggemar ruang uap.
Jadi sepertinya si brondong masih membaca aturan-aturan untuk masuk ke ruang uap.
Sepertinya ia juga menyukai ruang uap.
Buktinya ia keluar masuk ruang uap.
Karena usianya masih kecil maka si brondong datang ke tempat kebugaran dari siang hingga sore.
Kalau saya sih hanya bisa sore karena sepulang kerja.
Si brondong bertemu dengan U yang datang di sore hari.

U yang melihat postur si brondong sangat senang.
Apalagi saat dilihat si brondong sepertinya setengah menjanjikan.
Sebagai seorang professional, maka U melakukan uji coba.
Pertama-tama kakinya disentuh ke kaki si brondong.
Si brondong tidak memberikan reaksi penolakan.
Setelah sentuhan berlangsung sukses, maka U menggunakan kakinya untuk menyentuh dan mengelus-elus kaki si brondong.
Lagi-lagi si brondong tidak bereaksi untuk menolaknya. Jadilah kaki U terus mengelus-elus kaki si brodong.
Tidak lama kemudian, si brondong membuka lebar pahanya yang masih ditutup oleh handuk.
U yang melihatnya lalu mulai menggunakan tangannya.
U lalu mengelus-elus paha si brondong dan si brondong lagi-lagi tidak menolak.
Itu pertanda positif untuk aksi lebih lanjut.
Semakin lama tangan U makin merangkak naik.
Si brondong sama sekali tidak memberi tanda keberatan.
Lalu tibalah tangan U ke benda yang dicarinya.
Rupanya si brondong mengenakan CD warna biru gelap sehingga tangan U hanya bisa memegang gundukan di balik CD nya.
Tidak puas dengan hasilnya, U pun kemudian melakukan upaya lanjutan.
Ia membuka handuk yang menutupi tubuh bawah si brondong.
Si brondong sepertinya keberatan, namun dengan sedikit paksaan, akhirnya handuk itu pun terbuka sehingga U dapat melihat CD si brondong.
Tentu bukan tujuan U untuk hanya melihat CD si brondong.
Maka dengan cepat tangannya meluncur ke tubuh bawah si brondong.
Lalu U berusaha mengelus dan memasukkan tangannya ke balik CD si brondong.
Si brondong berusaha menghalangi, namun dengan sedikit paksaan U berhasil menyentuh milik si brondong.
Si brondong pasrah ketika tangan U mengeluarkan miliknya dari balik CD.
Tujuan U tercapai.
Di dapatnya benda milik si brondong.
U pun mulai ritualnya.
Ditariknya milik si brondong lalu dimaju mundurkan.
Si brondong tampak menikmatinya.
Ukurannya sudah mencapai puncaknya dan kepalanya sudah terbuka lebar.
Perkakas si brondong masih berwarna kemerahan.
Bahkan saat U melihat kedua buah bola si brondong, kulitnya masih sangat merah.
Benar-benar masih perjaka.
U senang sekali melihatnya.
Jarang-jarang dapat brondong tampan yang masih perjaka.
Ia pun dengan rela hati mengurut milik si brondong.
Si brondong menikmati urutannya dan sekali-kali melihat pengujung yang datang.
Bila ada pengunjung datang, maka ia pun menutup kembali CD dan handuknya.
Setelah berlalu, barulah ulah U dilanjutkan.
U benar-benar menikmatinya. Demikian juga dengan si brondong.
U memperhatikan wajah si brodong.
Begitu menikmati urutan tangannya.
Akhirnya ada secarik cairan keluar dari perkakas si brondong.
Si brondong merasa malu dan ia pun segera menutup kembali CD dan handuknya .
Setelah itu ia pun keluar dari ruang uap.
Maklum masih perjaka, ia malu melihat perkakasnya mengeluarkan cairan.
U senang bisa membuat si perjaka menikmati usahanya.
Itu pertemuan yang pertama dengan sang brondong.
U benar-benar merasa beruntung.
Rupanya itu bukan pertemuan yang terakhir.
Terbukti seminggu kemudian , ia bertemu kembali dengan si brondong.
Kali ini si brondong lebih siap.
Ia sudah tidak lagi mengenakan CD nya.
Jadi ia hanya mengenakan handuk yang membalut pinggangnya.
U sangat senang bisa bertemu kembali dengan si brondong.
Kejadian yang sama terulang kembali.
Sekali si brondong kena dipermainkan maka selanjutnya ia ingin mendapatkannya kembali.
Ia pun sangat suka dan entah bagaimana jadinya nanti.

Begitulah kisah di ruang uap.
Berapa banyak brondong yang menikmati permainan ini.
Berapa banyak brondong yang sudah jadi korban?
Berapa banyak yang direkam dan kemudian di putar di dunia maya?
Hati-hati ya.

Banyak orang seperti U yang suka memainkan para brondong

1 komentar:

  1. Saya Gay 31th. tinggal di bangka belitung. hoby traveling. kalo lagi ada rejeki bisa 2-3x per tahun,
    saya keluar pulau.

    semoga bisa dapat kenalan yg sama sama suka ngetrip.
    barangkali nanti bisa liburan bareng.
    mungkin juga daerahmu menarik untuk dikunjungi, & bisa ditemani sm kamu keliling...?

    saya single. saya gak cari BF.
    udah bosan sakit hati.
    cari teman or saudara itu lebih baik.
    yg sopan... yg punya tatakrama...!

    juga tertarik dengan kenalan yang islami. alim. sholat. agar bisa belajar hidup lebih baik kedepannya.

    maaf yg ngondek / kemayu
    jangan kontak yach... khusus
    yg penampilan normal aja...
    yg porno. yg sibuk ngajak VC bugil.
    langsung blokir.

    BBM : Ajor1986
    WA : O8I2I9I525O

    BalasHapus