Semalam
saya dapat tontonan gratis lagi.
Saat
sedang menuju ruang bilas, saat saya mendengar obrolan dari 2 orang pemuda.
Yang
satu ada di ruang locker sedangkan yang lain di ruang bilas.
Mungkin
karena sedang sepi, pemuda yang sedang di ruang bilas melontarkan percakapan
dari ruang bilas.
Sepertinya
biasa saja dan saya juga tidak terlalu perhatikan.
Namun
tiba-tiba….. BUMM… mata saya lagi-lagi menangkap yang tidak biasa.
Rupanya
pemuda yang di ruang bilas bicara sambil bilas tanpa menutup tirai kamar bilas.
Jadi
saya dapat dengan mudah melihat apa yang dilakukannya di ruang bilas itu.
Si
pemuda sedang mengeringkan perkakasnya dengan handuk.
Begitu
melihat saya melihatnya, si pemuda tambah semangat.
Ia
pun memperlihatkan perkakasnya yang memang berukuran lumayan panjang.
Maklum
si pemuda itu memang orangnya cukup tinggi, putih, kurus dan …. tampan lho.
Kalau
dipikir, mungkin dia orangnya penakut sehingga harus buka tirai kamar bilas
karena memang sedang sepi. Alternatif lain : memang dia sengaja membuka
tirainya agar bila ada yang lewat kamar bilas, dia bisa memperlihatkan
perkakasnya.
Namun
saya cenderung menilai dia sebagai penyuka sejenis.
Karena
tidak mungkin mau memperlihatkan perkakasnya saat saya lewat, tanpa tujuan
tertentu kan?
Sepertinya
dia sedang menunggu teman yang diajak bicaranya untuk melihat perkakas dia.
Karena
pemuda yang diajaknya bicara, orangnya juga keren.
Kalau pemuda seperti dia
berani mempertontonkan miliknya di depan publik, rasanya akan banyak yang
menontonnya..
Memang kalau tempat latihan
kebugaran sedang sepi, maka terkadang suka ada orang yang menggunakan
kesempatan untuk ber-open ria maksudnya dia berharap tidak ada orang lagi di
sekitarnya, sehingga ia dapat dengan leluasa untuk berjalan, berbaring dan
berbilas tanpa mengenakan apa pun. Jadi waktu seperti ini pasti menjadi milik
para penikmat nudis. Jadi jangan kaget kalau terpergok ya.
Setelah melihat si pemuda
seperti biasa saya melangkah ke ruang uap.
Biasanya di saat ini, tidak
ada orang yang sedang menikmati, jadi saya berjalan santai saja masuk ke sana.
Namun saat masuk, terpaksa
saya hentikan langkah sejenak.
Rupanya ada seorang pemuda
yang sedang asyik membuka handuknya yang menutupi bagian bawahnya.
Karena tidak enak, akhirnya
saya tidak jadi masuk.
Balik arah masuk ke ruang
sauna.
Sebenarnya enak juga
memperhatikannya karena orangnya cute lho.
Memang
pada saat-saat tertentu, di kala ruang sauna dan uap sedang sepi, banyak cowo
baik normal atau penyuka sejenis suka memanfaatkannya.
Mereka
bisa dengan bebas melepas semua atribut yang dipakainya sehingga tubuh mereka
polos.
Setelah
itu tergantung orangnya.
Biasanya
orang Indonesia malu memperlihatkan bagian rahasianya.
Jadi
kalau ada orang lain menghampiri , maka dengan cepat atributnya dipakai
kembali.
Saya
pernah memergoki tetangga dekat rumah yang sedang berbugil ria saat saya masuk
ke ruang sauna.
Saat
saya melihatnya, ia pun menjadi malu dan berusaha menutupi kemaluannya.
Namun nasi telah menjadi
bubur, upayanya memang berhasil menutupi bagian rahasianya. Hanya hal ini
terjadi setelah saya melihat perkakasnya.
Kalau
sudah seperti ini lebih baik tersenyum saja daripada stress kan?
Tidak
ada gunanya lagi.
Bukan
hanya tetangga saya, tapi juga rekan kerja.
Kejadian
persis sama dengan kejadian yang dialami tetangga saya.
Saat
saya masuk ruang uap, dia sedang bugil.
Ia
pun tidak sempat menutupi lagi bagian rahasianya.
Penyebabnya,
ia menggantung handuknya di pegangan pintu sehingga perlu waktu lama untuk
meloloskan handuknya dari gagang pintu lalu memakainya di sekeliling
pinggangnya.
Jadi
terpaksa dia pasrah saja.
Mau
tidak mau saya melihat perkakasnya yang dihiasi dengan bulu hitam yang cukup
lebat.
Untuk
menghibur tetangga dan rekan kerja, saya hanya katakan,
“Sudah
tidak apa-apa. Tenang saja.”
Habis
mau ngomong apa lagi. Kan semua cowo punya
Mau
kecil besar, hitam putih, berbulu lebat atau tidak ….
Tapi
biasanya tidak ada yang betah membiarkan perkakasnya terpampang begitu saja.
Kalau
tidak pakai tangan, bisa juga pakai handuk menutupinya..
Sangat
jarang ada yang malah ingin memperlihatkan perkakasnya begitu saja kecuali
orang bule
Kembali
dengan kisah U.
Rupanya
dia punya kisah dengan perjaka tampan …
Bukan
satu malah dua…
Makanya
dia senang banget.
Itu
rejeki buat dia.
Orang
seumuran dia dapat brodong, masih gres dan tampan pula. Siapa yang tidak mau?
Sewaktu
dia sedang di ruang uap, masuklah seorang brondong.
Namanya
brondong tentu usianya masih muda dan ini juga bukan sembarang brondong.
Dia
sepertinya baru mulai karirnya sebagai penggemar ruang uap.
Jadi
sepertinya si brondong masih membaca aturan-aturan untuk masuk ke ruang uap.
Sepertinya
ia juga menyukai ruang uap.
Buktinya
ia keluar masuk ruang uap.
Karena
usianya masih kecil maka si brondong datang ke tempat kebugaran dari siang
hingga sore.
Kalau
saya sih hanya bisa sore karena sepulang kerja.
Si
brondong bertemu dengan U yang datang di sore hari.
U
yang melihat postur si brondong sangat senang.
Apalagi
saat dilihat si brondong sepertinya setengah menjanjikan.
Sebagai
seorang professional, maka U melakukan uji coba.
Pertama-tama
kakinya disentuh ke kaki si brondong.
Si
brondong tidak memberikan reaksi penolakan.
Setelah
sentuhan berlangsung sukses, maka U menggunakan kakinya untuk menyentuh dan
mengelus-elus kaki si brondong.
Lagi-lagi
si brondong tidak bereaksi untuk menolaknya. Jadilah kaki U terus mengelus-elus
kaki si brodong.
Tidak
lama kemudian, si brondong membuka lebar pahanya yang masih ditutup oleh
handuk.
U
yang melihatnya lalu mulai menggunakan tangannya.
U
lalu mengelus-elus paha si brondong dan si brondong lagi-lagi tidak menolak.
Itu
pertanda positif untuk aksi lebih lanjut.
Semakin
lama tangan U makin merangkak naik.
Si
brondong sama sekali tidak memberi tanda keberatan.
Lalu
tibalah tangan U ke benda yang dicarinya.
Rupanya
si brondong mengenakan CD warna biru gelap sehingga tangan U hanya bisa
memegang gundukan di balik CD nya.
Tidak
puas dengan hasilnya, U pun kemudian melakukan upaya lanjutan.
Ia
membuka handuk yang menutupi tubuh bawah si brondong.
Si
brondong sepertinya keberatan, namun dengan sedikit paksaan, akhirnya handuk
itu pun terbuka sehingga U dapat melihat CD si brondong.
Tentu
bukan tujuan U untuk hanya melihat CD si brondong.
Maka
dengan cepat tangannya meluncur ke tubuh bawah si brondong.
Lalu
U berusaha mengelus dan memasukkan tangannya ke balik CD si brondong.
Si
brondong berusaha menghalangi, namun dengan sedikit paksaan U berhasil
menyentuh milik si brondong.
Si
brondong pasrah ketika tangan U mengeluarkan miliknya dari balik CD.
Tujuan
U tercapai.
Di
dapatnya benda milik si brondong.
U pun
mulai ritualnya.
Ditariknya
milik si brondong lalu dimaju mundurkan.
Si
brondong tampak menikmatinya.
Ukurannya
sudah mencapai puncaknya dan kepalanya sudah terbuka lebar.
Perkakas
si brondong masih berwarna kemerahan.
Bahkan
saat U melihat kedua buah bola si brondong, kulitnya masih sangat merah.
Benar-benar
masih perjaka.
U
senang sekali melihatnya.
Jarang-jarang
dapat brondong tampan yang masih perjaka.
Ia
pun dengan rela hati mengurut milik si brondong.
Si
brondong menikmati urutannya dan sekali-kali melihat pengujung yang datang.
Bila
ada pengunjung datang, maka ia pun menutup kembali CD dan handuknya.
Setelah
berlalu, barulah ulah U dilanjutkan.
U
benar-benar menikmatinya. Demikian juga dengan si brondong.
U
memperhatikan wajah si brodong.
Begitu
menikmati urutan tangannya.
Akhirnya
ada secarik cairan keluar dari perkakas si brondong.
Si
brondong merasa malu dan ia pun segera menutup kembali CD dan handuknya .
Setelah
itu ia pun keluar dari ruang uap.
Maklum
masih perjaka, ia malu melihat perkakasnya mengeluarkan cairan.
U
senang bisa membuat si perjaka menikmati usahanya.
Itu
pertemuan yang pertama dengan sang brondong.
U
benar-benar merasa beruntung.
Rupanya
itu bukan pertemuan yang terakhir.
Terbukti
seminggu kemudian , ia bertemu kembali dengan si brondong.
Kali
ini si brondong lebih siap.
Ia
sudah tidak lagi mengenakan CD nya.
Jadi
ia hanya mengenakan handuk yang membalut pinggangnya.
U
sangat senang bisa bertemu kembali dengan si brondong.
Kejadian
yang sama terulang kembali.
Sekali
si brondong kena dipermainkan maka selanjutnya ia ingin mendapatkannya kembali.
Ia
pun sangat suka dan entah bagaimana jadinya nanti.
Begitulah
kisah di ruang uap.
Berapa
banyak brondong yang menikmati permainan ini.
Berapa
banyak brondong yang sudah jadi korban?
Berapa
banyak yang direkam dan kemudian di putar di dunia maya?
Hati-hati
ya.
Banyak
orang seperti U yang suka memainkan para brondong
Saya Gay 31th. tinggal di bangka belitung. hoby traveling. kalo lagi ada rejeki bisa 2-3x per tahun,
BalasHapussaya keluar pulau.
semoga bisa dapat kenalan yg sama sama suka ngetrip.
barangkali nanti bisa liburan bareng.
mungkin juga daerahmu menarik untuk dikunjungi, & bisa ditemani sm kamu keliling...?
saya single. saya gak cari BF.
udah bosan sakit hati.
cari teman or saudara itu lebih baik.
yg sopan... yg punya tatakrama...!
juga tertarik dengan kenalan yang islami. alim. sholat. agar bisa belajar hidup lebih baik kedepannya.
maaf yg ngondek / kemayu
jangan kontak yach... khusus
yg penampilan normal aja...
yg porno. yg sibuk ngajak VC bugil.
langsung blokir.
BBM : Ajor1986
WA : O8I2I9I525O